Wujudkan Komitmen Zero Narkoba, Lapas & Rutan Gelar Tes Urine Mendadak
Sampit, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit kembali gelar tes urine secara mendadak kepada petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (17/2). Giat ini merupakan deteksi dini sekaligus pencegahan narkoba, khususnya di Lapas Sampit.
“Tes urine selalu kami lakukan secara terus-menerus dengan pelaksanaan secara mendadak untuk mengetahui apakah ada petugas maupun para WBP yang mengonsumsi narkoba,” terang Ketua Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan, Purwantoko.
Dalam kesempatan ini, tes urine dilakukan terhadap 10 petugas, lima WBP laki-laki, dan lima WBP perempuan dengan metode acak. Hasilnya, semuanya tidak terindentifikasi mengkonsumsi narkoba.
Agung Supriyanto selaku Kepala Lapas Sampit mengatakan ini merupakan kegiatan yang terus dilakukan sebagai langkah konkret untuk memerangi narkoba serta perwujudan pelaksanaan perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan tentang 3+1, yaitu deteksi dini, berantas narkoba, sinergi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) dan penerapan Prinsip Dasar Pemasyarakatan "Back to Basics".
"Seluruh petugas telah berkomitmen dan akan terus melakukan berbagai upaya, baik yang dilakukan secara mandiri maupun bekerja sama dengan APH lainnya untuk terus memerangi narkoba," tegas Agung.
Ke depannya, tes urine secara mendadak bagi petugas dan WBP akan terus dilakukan demi memerangi narkoba di Lapas Sampit.
Dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rengat, tes urine juga digelar terhadap WBP, Jumat (18/2). Menggandeng aparat kepolisian, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk sinergi sekaligus deteksi dini dan komitmen Rutan Rengat dalam mencegah peredaran gelap narkoba.
"Jangan berikan celah terhadap peredaran gelap narkoba. Kita sebagai petugas Pemasyarakatan akan terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap siapa saja yang terbukti melanggar aturan, baik petugas ataupun WBP,” tegas Kepala Rutan Rengat, Abdul Aziz.
Kegiatan dimulai dengan melakukan inspeksi mendadak ke kamar hunian WBP dan mengeluarkan 10 orang yang dipilih secara acak untuk dilakukan pemeriksaan urine dengan disaksikan pihak kepolisian dan petugas Rutan Rengat. “Petugas harus menjaga integritas dan menjadi contoh yang baik terhadap narapidana selama menjalani masa hukuman di Rutan Rengat. Ikuti arahan pimpinan dan laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” pinta Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Oyon Syahziar.
Setelah semua WBP melakukan pengambilan urine, dokter Rutan Rengat melakukan pengecekan terhadap urine tersebut di mana hasil keseluruhan adalah negatif. Ini menjadi indikator bahwa Rutan Rengat terus mendukung target Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mewujudkan Pemasyarakatan Maju. (IR)
Kontributor: Lapas Sampit, Rutan Rengat