100 WBP Narkotika di Lapas Narkotika Sungguminasa Jalani Assessment
Sungguminasa, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pecandu narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa mengikuti assessment agar rencana terapi dan rehabilitasi dapat ditentukan dengan lebih maksimal, Selasa (26/4). Pelaksanaan assessment terhadap 100 WBP ini berkerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Para WBP didata, dites urin, menandatangani pernyataan, serta mengisi format biodata terlebih dahulu sebelum di-assessment. Project Manager Therauphetic Community Lapas Narkotika Sungguminasa Andi Mappaewa, turut mendampingi pelaksanaan assessment beserta asesor dari Lapas Narkotika Sungguminasa, Nasrawati.
"Kegiatan kali ini merupakan pelaksanaan program pemerintah nasional dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, termasuk WBP yang memenuhi kriteria sebagai seorang pecandu,†tutur Andi.
Dalam kegiatan tersebut,
Sungguminasa, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pecandu narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Sungguminasa mengikuti assessment agar rencana terapi dan rehabilitasi dapat ditentukan dengan lebih maksimal, Selasa (26/4). Pelaksanaan assessment terhadap 100 WBP ini berkerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Para WBP didata, dites urin, menandatangani pernyataan, serta mengisi format biodata terlebih dahulu sebelum di-assessment. Project Manager Therauphetic Community Lapas Narkotika Sungguminasa Andi Mappaewa, turut mendampingi pelaksanaan assessment beserta asesor dari Lapas Narkotika Sungguminasa, Nasrawati.
"Kegiatan kali ini merupakan pelaksanaan program pemerintah nasional dalam merehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, termasuk WBP yang memenuhi kriteria sebagai seorang pecandu,†tutur Andi.
Dalam kegiatan tersebut, tim assessment beranggotakan tujuh petugas yang hadir beserta Kepala BNNP Sulawesi Selatan, Sudarianto.
"Saat melakukan assessment juga sempat diselipkan motivasi agar kedepannya WBP mampu menentukan langkah perubahan terhadap dirinya dari jerat narkoba sebab dalam pelaksanaan assesament pemeriksa atau asesor melakukan wawancara yang sifatnya motivational interviewing,†tandas Andi.
Â
Â
Â
Kontributor: Ruri Fatimansari