30 WBP Lapas Semarang Ikuti Pelatihan Coping Stress

Semarang, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar pelatihan menanggulangi stres (coping stress) bertema “Always be Positive and Happy,” Senin (9/3). Diikuti 30 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Semarang dengan pelbagai latar belakang, asal, usia, dan kasus, pelatihan ini menghadirkan pembicara Eni Rindi Antika dari Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Kepala Lapas Semarang melalui Kepala Seksi Bimbingan Kemasyarakatan, Ari Tris Ochtia Sari, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud implementasi pengabdian mahasiswa BK Unnes yang telah menjalankan kegiatan Praktik Lapangan Bimbingan Konseling selama dua bulan.
"Harapannya kegiatan ini dapat berkelanjutan karena masih banyak WBP yang membutuhkan terapi ini," harap Okta, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing BK Unnes, Sunawan, menuturkan tiap orang pasti pernah mengalami stres. “Dengan pelatihan ini diharapkan WBP bisa lebih mengontrol diri dalam hal pengendalian stress," ujarnya.
Saat menyanpaikan materi, Eni Rindi Antika mengatakan coping stress merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres yang dialami seseorang. Ia menambahkan kondisi kesehatan mental seseorang pada umumnya dipengaruhi tiga faktor utama, yakni genetik yang menjadi pemicu stres dari lingkungan serta coping skill itu sendiri terhadap kondisi stres.
Kedua faktor tersebut termasuk hal yang cenderung tidak bisa kendalikan, tetapi coping stress skill merupakan karakter yang dapat dipelajari dan diterapkan untuk menjaga kesehatan mental seseorang. “Banyak masalah mental yang dipicu stres pada akhirnya berdampak pada kesehatan fisik dan sosial sehingga memiliki kemampuan mengatasi masalah juga sangat bermanfaat untuk mencegah komplikasi kesehatan yang mungkin nanti ditimbulkan,” terang Rindi.
Salah satu WBP yang mengikuti pelatihan, Ryan, mengaku senang bisa mendapat bekal pelatihan coping stress. "Senang bisa mengikuti kegiatan ini. Selain dapat mengurangi rasa stres yang sedang saya pikirkan, juga dapat mengendalikan emosi saya lebih stabil lagi," ungkap terpidana 5 tahun 6 bulan kasus tersebut.
Kontributor: Fajar Sodiq
What's Your Reaction?






