Jakarta, INFO_PAS – Membangun Pemasyarakatan sebagai perusahaan lapas yang modern, profesional, dan berorientasi profit kini bukanlah angan-angan semata. Pemasyarakatan tak bisa lagi dianggap sebagai gudangnya masalah, namun tempat pembinaan yang potensial bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk berkreasi dan menelurkan produk yang tidak hanya bisa dinikmati masyarakat, namun juga menjadi karya yang inspiratif.
Geliat lapas industri yang dicanangkan Menteri Hukum dan HAM semakin mendorong Pemasyarakatan sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal serta lokasi industri yang produktif. Apalagi dengan modal SDM yang melimpah serta area yang luas yang potensial untuk dimanfaatkan menjadikan tinggi dan tebalnya tembok jeruji bukan lagi halangan untuk mewujudkan Pemasyarakatan Produktif yang mampu menghasilkan karya/produk bernilai tinggi.
Momen ulang tahun Pemasyarakatan yang pada 27 April 2016 ini menginjak usia 52 tahun menjadi momen yang tepat untuk kembali menunjukkan kepada masyarakat betapa para WBP bukanlah sampah masyarakat, namun manusia-manusia hebat yang sejatinya mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat. Mereka adalah SDM yang potensial, terampil, berkualitas, dan berbudaya dengan beragam hasil karya yang tidak hanya berskala nasional, namun juga internasional.
Sebagai salah satu rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-52, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dengan bangga memamerkan hasil karya WBP dari 33 Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham melalui Pameran Produk Unggulan Narapidana Tahun 2016 dengan tema “Kreativitas Tanpa Batas Meski Tempat Terbatas.†Pameran yang merupakan kerjasama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) ini mulai 19 s/d 22 April 2016 bertempat di Plasa Pameran Industri Kemenperin, Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan.
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin, serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop & UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, dijadwalkan membuka pameran tersebut, Selasa (19/4) ditandai dengan permainan angklung oleh Menkumham, Menperin, serta Menkop & UKM yang dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Menkumham kepada Menperin dan Menkop & UKM.
Selain menampilkan beragam hasil karya WBP dari seluruh Indonesia, kegiatan pameran juga akan diisi dengan talkshow bertema “Melalui Napi Berkebun Menuju Lapas Industri Agribisnis untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan.†Ada pula sejumlah penampilan seni, diantaranya penampilan seni tari oleh Warga Binaan Lapas Klas IIA Wanita Bandung  serta demo 10 produk unggulan karya WBP yang akan ditampilkan dalam pameran ini. Testimoni dari mantan Warga Binaan Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta pun turut disuguhkan dalam tayangan video pembukaan kegiatan tersebut. Hal ini sejalan dengan hakikat pembinaan narapidana yakni mengembalikan narapidana secara sehat dalam kehidupan masyarakat.
Momen pameran ini diharapkan dapat mendorong WBP untuk terus berkarya dan menghasilkan produk-produk unggulan yang layak untuk disandingkan dengan produk lainnya serta sarana reintegrasi sosial dalam Sistem Pemasyarakatan yaitu menyatukan hidup, kehidupan, serta penghidupan WBP dan masyarakatnya.
Satu hal yang tidak kalah penting adalah bahwa pameran ini menjadi ajang untuk mensosialisasikan sekaligus menjaring pangsa pasar serta pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam memproduksi dan memasarkan hasil karya WBP yang diharapkan mampu bersaing dengan pasar serta memiliki nilai jual yang tinggi.