Alumni Poltekip Angkatan 50 Dapat Bekal P4GN & Penanganan Teroris

Jakarta, INFO_PAS - Alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 50 mendapat pembekalan berharga sebelum ditugaskan ke daerah seluruh Indonesia. Bertempat di Graha Bhakti Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Selasa (24/7) mereka mendapat pembekalan tentang Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Pembangunan Budaya Integritas dalam Mencegah Korupsi, serta Program Deradikalisasi dan Penanganan Narapidana Tindak Pidana Terorisme di Lapas dan Rutan. Materi tentang P4GN disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen. Pol. Heru Winarko. Ia menegaskan bahwa saat ini Indonesia dalam keadaan darurat narkoba sehinga untuk penggulangan penyalahgunaan narkoba perlu adanya kerja sama pelbagai pihak dan membangun kepercayaan. “Kita harus membangun rasa kepercayaan,

Alumni Poltekip Angkatan 50 Dapat Bekal P4GN & Penanganan Teroris
Jakarta, INFO_PAS - Alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) Angkatan 50 mendapat pembekalan berharga sebelum ditugaskan ke daerah seluruh Indonesia. Bertempat di Graha Bhakti Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Selasa (24/7) mereka mendapat pembekalan tentang Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Pembangunan Budaya Integritas dalam Mencegah Korupsi, serta Program Deradikalisasi dan Penanganan Narapidana Tindak Pidana Terorisme di Lapas dan Rutan. Materi tentang P4GN disampaikan langsung oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, Komjen. Pol. Heru Winarko. Ia menegaskan bahwa saat ini Indonesia dalam keadaan darurat narkoba sehinga untuk penggulangan penyalahgunaan narkoba perlu adanya kerja sama pelbagai pihak dan membangun kepercayaan. “Kita harus membangun rasa kepercayaan, diawali dengan kepercayaan kepada diri sendiri, kemudian keluarga dan lingkungan kerja. Jika rasa kepercayaan sudah dibangun, Insya Allah masyarakat pun akan bisa percaya,” ujarnya. Heru juga menyampaikan bahwa dalam penanganan penyalahgunaan narkoba di Indonesia terdapat banyak faktor seperti daya rusak, potensi pasar, jalur masuk, jaringan internasional, wilayah sebaran dan pengendalian narkoba dari dalam lapas.

Selanjutnya Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, memberikan paparan mengenai Resonansi Kebangsaan dan Bahaya serta Pencegahan Radikalisme. Suhardi menyampaikan bahwa petugas Pemasyarakatan sangat rawan untuk disusupi paham radikalisme

“Interaksi petugas Pemasyarakatan dengan narapidana terorisme sangat rawan untuk disusupi paham radikalisme. Bahkan tahanan umumpun dapat ikut terpapar,” ungkap Suhardi. Sektor sosial budaya dianggapnya menjadi dimensi paling berbahaya dalam upaya penyebaran paham radikalisme. Penggunaan media sosial juga dapat menjadi senjata paling signifikan untuk mengubah mindset seseorang sebagai alat politik dan propaganda.

“Kita harus memiliki kemampuan memilih dan memilah. Dalam mendalami masalah kebangsaan kita tidak dapat hanya menggunakan akal dan logika, tetapi juga hati. Harus dilandasi dengan akhlak, moral dan skill,” pesan Suhardi.

Pembekalan bagi Alumni Poltekip Angkatan 50 hari itu turut dihadiri jajaran pimpinan dan pegawai di lingkungan Ditjen PAS, jajaran pimpinan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat serta Calon Pegawai Negeri Sipil Ditjen PAS.    

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0