Anton Medan Isi Tausyiah di Lapas Bogor

 Bogor, INFO_PAS - “Seberat dan selama apapun hukuman di lembaga pemasyarakatan (lapas) jangan pernah frustasi. Bertaubatlah karena Allah berjanji akan mengampuni taubat yang benar-benar taubat, apalagi di Bulan Ramadhan pintu ampunan terbuka lebar. Belajarlah untuk ikhlas karena dengan ikhlas beban hidup terasa lebih ringan.” Demikian sepenggal tausyiah yang disampaikan Ustad Anton Medan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada pelaksanaan Tarawih ke-5 di Lapas Bogor, Senin (22/6) malam. Dalam tausiyah tersebut, Anton Medan juga menceritakan kisah hidupnya kepada para WBP Lapas Bogor. “Umur 12 Tahun sudah di penjara, bebas, membunuh orang, bebas, merampok, dihukum 18 tahun 7 bulan. Pernah menganut Budha, Kristen Prostestan, pernah tidak menganut agama, dan terakhir Islam,” ujarnya. Kegiatan rutin Ramadhan tersebut diikuti 213 WBP di Aula Graharjo Lapas Bogor. Mereka tampak antusias mendengarkan ceramah Anton Medan. “Lapas hany

Anton Medan Isi Tausyiah di Lapas Bogor
 Bogor, INFO_PAS - “Seberat dan selama apapun hukuman di lembaga pemasyarakatan (lapas) jangan pernah frustasi. Bertaubatlah karena Allah berjanji akan mengampuni taubat yang benar-benar taubat, apalagi di Bulan Ramadhan pintu ampunan terbuka lebar. Belajarlah untuk ikhlas karena dengan ikhlas beban hidup terasa lebih ringan.” Demikian sepenggal tausyiah yang disampaikan Ustad Anton Medan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada pelaksanaan Tarawih ke-5 di Lapas Bogor, Senin (22/6) malam. Dalam tausiyah tersebut, Anton Medan juga menceritakan kisah hidupnya kepada para WBP Lapas Bogor. “Umur 12 Tahun sudah di penjara, bebas, membunuh orang, bebas, merampok, dihukum 18 tahun 7 bulan. Pernah menganut Budha, Kristen Prostestan, pernah tidak menganut agama, dan terakhir Islam,” ujarnya. Kegiatan rutin Ramadhan tersebut diikuti 213 WBP di Aula Graharjo Lapas Bogor. Mereka tampak antusias mendengarkan ceramah Anton Medan. “Lapas hanya membatas gerak langkah kita, tapi tidak bisa membatasi akal dan pikiran serta hati nurani kita. Karena itu tetaplah berfikir dan belajar agar kita menjadi orang yang lebih baik. Jadikanlah Islam sebagai pedoman, jangan hanya akal pikiran saja yang digunakan sebagai tolak ukur dalam kehidupan. Jika hanya akal pikiran saja, maka dunia akan rusak,” imbau Kepala Lapas Bogor, Dwi Nastiti. Pelaksanaan tausyiah dan Tarawih tersebut ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustad Anton Medan. (IR)   Kontributor: Bhanad Shofa

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0