Apik dan Rapinya Tenun Songket Karya WBP Lapas Pekanbaru

Pekanbaru, INFO_PAS – Tenun Songket khas Melayu merupakan salah satu bentuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2013 dan bekerja sama dengan penyedia serta pemasar tenun di Pekanbaru, yakni Sanggar Tenus Winda Singket berupa pengadaan bahan tenun, peralatan dan perlengkapan tenun, hingga pemasaran tenun jadi. Pada Senin (5/9). Kepala Lapas Pekanbaru, Frans Elias Nico, didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja, H. Maslan, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Bimbingan Kerja, Harles Marbun, dan Kasubsi Sarana Kerja, Parade Damanik, meninjau langsung pembuatan serta memotong tenun songket yang telah jadi dan siap dipasarkan. “Hasilnya apik dan rapi karena dikerjakan secara cermat oleh WBP,” ucap Frans puas. [caption id="attachment_40993" align="alignleft" width="300"] Apik dan Rapinya Tenun Songket Karya WBP Lapas Pekanbaru

Pekanbaru, INFO_PAS – Tenun Songket khas Melayu merupakan salah satu bentuk pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru. Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2013 dan bekerja sama dengan penyedia serta pemasar tenun di Pekanbaru, yakni Sanggar Tenus Winda Singket berupa pengadaan bahan tenun, peralatan dan perlengkapan tenun, hingga pemasaran tenun jadi. Pada Senin (5/9). Kepala Lapas Pekanbaru, Frans Elias Nico, didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja, H. Maslan, Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Bimbingan Kerja, Harles Marbun, dan Kasubsi Sarana Kerja, Parade Damanik, meninjau langsung pembuatan serta memotong tenun songket yang telah jadi dan siap dipasarkan. “Hasilnya apik dan rapi karena dikerjakan secara cermat oleh WBP,” ucap Frans puas. [caption id="attachment_40993" align="alignleft" width="300"]tenun songket karya WBP Lapas Pekanbaru tenun songket karya WBP Lapas Pekanbaru[/caption] Ia juga memberikan motivasi untuk terus meningkatkan produksi tenun songket dan berharap agar pemasaran dan kerjasama ini dapat berjalan baik. “Kedepannya kami harapkan mampu menonjolkan hasil tenun songket ini pada pameran-pameran hasil kerajinan di tingkat nasional. Untuk itu, bantuan pelbagai pihak sangat dibutuhkan serta ajang promosi hasil kerajinan khas Melayu Riau sebagai salah satu bentuk budaya yang ada di Riau ini,” tambahnya. Sementara itu, WBP yang membuat tenun songket, Adrian Ali, terlihat bangga dengan hasil karyanya. “Saya berharap pihak lapas dapat meningkatkan dan memberikan fasilitas sarana prasarana tenun songket serta pemasarannya,” harap Adrian. Sebagai informasi, pengerjaan satu buah tenun songket membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Masyarakat dapat memesan tenun songket di Lapas Pekanbaru dengan motif yang ada atau model dan motif pesanan sendiri.     Kontributor: Muhammad Diharja

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0