Ayah Klien Sakit, PK dan Kabapas Yogya Sambangi Klien

Yogyakarta, INFO_PAS – Kamis (16/11) menjadi hari yang tidak pernah diduga oleh Sukadi Sutrisno, ayah klien Pembebasan Bersyarat (PB) atas nama Supratno. Supratno sendiri adalah klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta dalam kasus asusila. Beberapa hari ini, klien tersebut tidak bisa datang tepat pada waktunya saat harus apel di Bapas Yogyakarta dengan alasan merawat ayahnya yang sedang sakit. Maka dari itu, Kepala Bapas Yogyakarta, M. Ali Syeh Banna, beserta Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Yogyakarta berinisiatif menyambangi kediaman mereka di Dusun Jurug, Lendah, Kulon Progo tepatnya di wilayah Provinsi Yogyakarta bagian barat daya, berdekatan dengan laut selatan. Jauhnya perjalanan dari Bapas Yogyakarta menuju rumah klien memberikan arti penting bahwa sejatinya klien juga memiliki kemauan untuk berubah. Hal ini terlihat dari niat klien untuk tetap hadir apel sesuai jadwal di Bapas Yogyakarta. “Kulo mboten saged tepat dugi bapas je,

Ayah Klien Sakit, PK dan Kabapas Yogya Sambangi Klien
Yogyakarta, INFO_PAS – Kamis (16/11) menjadi hari yang tidak pernah diduga oleh Sukadi Sutrisno, ayah klien Pembebasan Bersyarat (PB) atas nama Supratno. Supratno sendiri adalah klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta dalam kasus asusila. Beberapa hari ini, klien tersebut tidak bisa datang tepat pada waktunya saat harus apel di Bapas Yogyakarta dengan alasan merawat ayahnya yang sedang sakit. Maka dari itu, Kepala Bapas Yogyakarta, M. Ali Syeh Banna, beserta Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Yogyakarta berinisiatif menyambangi kediaman mereka di Dusun Jurug, Lendah, Kulon Progo tepatnya di wilayah Provinsi Yogyakarta bagian barat daya, berdekatan dengan laut selatan. Jauhnya perjalanan dari Bapas Yogyakarta menuju rumah klien memberikan arti penting bahwa sejatinya klien juga memiliki kemauan untuk berubah. Hal ini terlihat dari niat klien untuk tetap hadir apel sesuai jadwal di Bapas Yogyakarta. “Kulo mboten saged tepat dugi bapas je, pak,” tutur Supratno yang bila diterjemahkan berarti “saya tidak bisa hadir ke bapas sesuai jadwal, pak” karena harus membagi waktu antara bekerja dengan menjaga orang tuanya yang sedang sakit. Kepala Bapas Yogyakarta, M. Ali Syeh Banna, memberikan motivasi agar klien dan keluarganya tetap optimis dan selalu tawakal atas kejadian yang tengah menimpa. “Peran serta keluarga sangatlah penting dalam perubahan perilaku klien,” imbuhnya. Ali juga menyempatkan diri untuk coba mempraktikkan terapi doa kepada ayah klien Supratno sebagai wujud kepedulian Bapas Yogyakarta terhadap klien Pemasyarakatan dan keluarganya. Pertemuan yang berlangsung dalam kehangatan dan kekeluargaan tersebut menunjukkan betapa pentingnya progres pembimbingan bagi klien Pemasyarakatan dan betapa pentingnya kedekatan bapas dengan klien dan keluarganya. Hal ini demi membantu mereka untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat serta membuat mereka berarti sebagai manusia seutuhnya.     Kontributor: WWN

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0