Yogyakarta, INFO_PAS - Apel pagi di Bapas Kelas I Yogyakarta pada hari Selasa (6/3), terlihat berbeda dari biasanya. Tampak Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta, Tedja Sukmana, hadir sebagai pembina apel tersebut. Mengenakan seragam PDH lengkap, seluruh pegawai terlihat begitu gagah. Tidak ketinggalan, 7 (tujuh) orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ikut serta dalam barisan.
Pagi itu dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada 11 (sebelas) pegawai Bapas yang berprestasi. Para penerima penghargaan tersebut antara lain: Kristanto Setiawan, sebagai pelopor kontributor berita, Saiful Yusron Alkatiri dan Anjar Winarko sebagai operator SDP (Sistem Data Pemasyarakatan) BKA dan BKD yang berhasil mengubah SDP dari merah menjadi hijau, Henny Irawati Sumanto sebagai operator laporan bulanan yang mempertahankan penyampaian laporan tepat waktu, Dian Dwi Pantoro, Wikan Tiyasa Harmawang Saputra, dan Adya Giri Kurniawan sebagai operator kepegawaian yang mempertahankan penyampaian laporan tepat waktu, serta Sumanto, Galih Nugroho, Antonius Firman, dan Hasto Hutomo sebagai operator keuangan mempertahankan penyampaian laporan tepat waktu dan tetap hijau.
Apresiasi yang begitu besar juga diberikan kepada Muhammad Ali Syeh Banna, Kepala Bapas Jogja atas perhatian terhadap kinerja anak buahnya yang begitu besar.
“Terimakasih Bapak Ali telah memberikan penghargaan-penghargaan ini. Semoga dapat menjadi motivasi untuk terus bekerja lebih keras lagiâ€Â ungkap Tedja.
Tedja Sukmana juga menghimbau pegawai Bapas Kelas I Yogyakarta untuk selalu mengikuti apel pagi sebelum mengawali pekerjaan dan mengingatkan pegawai untuk menjadi aparatur sipil negara yang selalu berpedoman pada catur tertib atau empat tertib yaitu tertib disiplin kerja, tertib administrasi, tertib perkantoran dan tertib dalam kerumahtanggaan.
Di akhir amanatnya, Tedja Sukmana menyampaikan pesan dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H Laoly, bahwa seluruh pegawai Kementerian Hukum dan HAM harus menjauhi narkoba,
“Bapak Menteri sama sekali tidak menoleransi masalah narkoba, baik sebagai pemakai, pengedar maupun perantara†kata Tedja.
“Mari kita bekerja, bekerja lebih keras, dan bekerja lebih keras lagi!â€Â ucap Tedja di akhir amanatya
Raut kebahagiaan juga terpancar dari sebelas orang penerima penghargaan agen perubahan.
“Ini surprise bagi saya. Ini kali pertama kami mendapatkan penghargaan seperti ini†ungkap Firman, salah satu penerima penghargaan atas kinerja yang dilakukannya. Apel pagi diakhiri dengan yel-yel pemasyarakatan yang dipimpin oleh Tedja Sukmana.
Kontributor: Hersintia NS