Bapas Tangerang Gandeng Mkopi dalam Pelatihan Kemandirian Klien Pemasyarakatan

Bapas Tangerang Gandeng Mkopi dalam Pelatihan Kemandirian Klien Pemasyarakatan

Kerja sama yang dilakukan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Tangerang dengan Masyarakat Kopi Indonesia (Mkopi) sebagai langkah untuk dapat memberikan pelatihan kepada Klien Pemasyarakatan menjadi bekal bagi mereka yang belum mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada Klien Pemasyarakatan untuk dapat mencoba dalam hal peluang usaha sebagai modal awal menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan produktif sehingga pelatihan yang diberikan dapat dikembangkan kembali dan diimplementasikan di masyarakat.

Pelatihan kemandirian “Barista Kopi” yang diikuti 20 Klien Pemasyarakatan bekerja sama dengan Mkopi dilaksanakan di Ruang Serbaguna Bapas  Tangerang pekan lalu. Pada akhir pelatihan, Klien Pemasyarakatan juga diberikan sertifikat dan grinder kopi.

Kepala Bapas Tangerang, Heru Prasetyo, mengucapkan terima kasih kepada Mkopi yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pelatihan kepada Klien Pemasyarakatan. Untuk Klien yang sudah hadir, ia berharap ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk ke depannya dan niatkan untuk tidak mengulangi kembali perbuatan yang melanggar hukum yang bisa membuat mereka kembali ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Selama menjalani program Integrasi, baik Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Asimilasi, Klien Pemasyarakatan tetap diberikan bekal untuk dapat mengikuti pelatihan yang ada di Bapas, yakni pelatihan kepribadian dan pelatihan kemandirian. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan maupun instansi pemerintah yang dapat membantu Klien Pemasyarakatan menjalani hidupnya menjadi lebih baik lagi. Semangat dan antusiasme Klien Pemasyarakatan dalam mengikuti pelatihan kemandirian tidak lepas dari pribadi yang ingin memperbaiki diri dan mendapatkan bekal yang dapat dikembangkan saat berada di tengah-tengah masyarakat.

Saat di Lapas maupun Rutan, mereka juga mendapatkan pembinaan, baik pembinaan kepribadian maupun kemandirian, agar setelah bebas nanti sudah mempunyai bekal yang dapat diimplementasikan ketika kembali di masyarakat. Pembinaan yang didapat selama di Lapas maupun Rutan berlanjut ketika mereka mendapatkan program Integrasi serta menjadi Klien Pemasyarakatan, baik dewasa maupun anak. Mereka menjalankan kewajibannya untuk wajib lapor selama menjalani program Integrasi. Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan terhadap Klien Pemasyarakatan, diharapkan program yang ada di Bapas dapat berjalan dengan baik sehingga mereka dapat kembali menjadi pribadi yang lebih baik dan terhindar dari pengulangan tindak pidana. (IR)

 

 

Penulis: Djoni Praptomo (PK Muda Bapas Kelas I Tangerang)

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0