Bapas Yogyakarta Teken PKS Dengan 15 Pokmas Peduli Pemasyarakatan

Bapas Yogyakarta Teken PKS Dengan 15 Pokmas Peduli Pemasyarakatan

Yogyakarta, INFO_PAS - Bertempat di Aula Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta, dilaksanakan penandatanganan Kerja Sama (PKS) antara Bapas Yogyakarta dengan 15 mitra Kelompok Masyarakat (Pokmas) Peduli Pemasyarakatan, Kamis (20/2). Penandatanganan dilakukan Kepala Bapas (Kabapas) Yogyakarta, Muhammad Ali Syeh Banna, dengan 10 pimpinan mitra Pokmas Peduli Pemasyarakatan dan lima mitra perorangan.

Sepuluh Pokmas Peduli Pemasyarakatan tersebut adalah Lembaga Bantuan Hukum Sembada, Lembaga Swadaya Masyarakat Griya Pemulihan Siloam Yogyakarta, Media Jogjakartanews.com, Kelompok Ternak Ngudi Makmur, Perhimpunan Advokat Indonesia Cabang Sleman, Majelis Istiqomah Hijrah Yogyakarta, Media Radio Rakosa FM, Forum Anak Sleman, Woman Crisis Center Rifka Annisa, dan Asosiasi Pasar Tani Sleman. Lima lainnya adalah mitra perorangan, yakni Jarot Wahyu Winasis, Rini Rahma Hasnawati, Bondan Pekso Jandu, Henny Irawati, dan Sumaryadi. Mitra Pokmas Peduli Pemasyarakatan ini meliputi bidang hukum, kepribadian, kemandirian, dan kemasyarakatan yang dibagi menjadi tiga kelompok.

Kabapas Yogyakarta, Muhammad Ali Syeh Banna, menyampaikan PKS ini merupakan pelaksanaan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor PAS.06.OT.02.02 Tahun 2020 tentang pembentukan Pokmas Peduli Pemasyarakatan pada bapas menuju reintegrasi yang sehat.

“Ini merupakan pembinaan dan peningkatan peran masyarakat dalam restorative justice serta mendukung percepatan Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan sekaligus mewujudkan Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020,” ujarnya.

Penandatanganan tersebut turut disaksikan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM D.I. Yogyakarta, Gusti Ayu Putu Suwardani. Perempuan berhijab yang biasa disapa Ayu ini mengatakan perkembangan sistem pemidanaan di Indonesia mengarah pada paradigma keadilan restorative yang melaksanakan pendekatan keadilan yang mengfokuskan kepada kebutuhan daripada para korban, pelaku, serta melibatkan peran masyarakat.

“Dalam pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan, keterlibatan masyarakat menjadi salah satu pilar pembinaan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan program pembinaan. Pokmas Peduli Pemasyarakatan adalah kumpulan mitra kerja Pemasyarakatan yang memiliki kepedulian tinggi dan kesediaan berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemasyarakatan, membentuk Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) agar menjadi manusia seutuhnya untuk menyadari kesalahan, memperbaiki diri agar tidak mengulangi tindak pidana dan diterima kembali ke masyarakat secara utuh, serta bisa berperan aktif dalam pembangunan negara,” jelasnya.

Ayu menambahkan target capaian pembentukan Pokmas Peduli Pemasyarakatan adalah kemandirian berupa penyaluran tenaga kerja dan bentuk wirausaha yang sesuai kebutuhan, kepribadian yang meliputi upaya peningkatan keimanan, kesehatan, dan intelektual klien, shukum terkait peningkatan kesadaran hukum, serta di bidang kemasyarakatan meliputi bidang sosial dan aktif di bidang organisasi masyarakat.

“Harapannya adalah kerja sama ini akan semakin meningkat untuk mewujudkan salah satu Resolusi Pemasyarakatan demi mewujudkan peningkatan kepercayaan publik terhadap kinerja petugas, WBP, dan masyarakat,” harap Ayu.

Sementara itu, Direktur Jogjakartanews.com, Fefin Dwi Setyowati, sangat megnapresiasi program-program Bapas Yogyakarta. Harapannya dengan kerja sama ini pihaknya mampu lebih maksimal mensosialisasi program Bapas Yogyakarta untuk mendukung restorative justice.

“Semampu kami akan mendukung program Bapas Yogyakarta, terutama mensosialisasikan kepada masyarakat kegiatan dan tujuan program Pokmas Peduli Pemasyarakatan dimana WBP atau klien bapas bisa kembali ke masyarakat secara utuh,” ucapnya.

Hal serupa pun disampaikan Direktur Griya Pemulihan Siloam, Esther. “Kita akan bergandengan bersama menangani permasalahan Anak Berhadapan dengan Hukum serta klien dewasa agar mereka bisa kembali dan diterima di masyarakat dan dapat menghilangkan stigma negatif agar secara utuh bisa diterima dan membangun negeri bersama,” tuturnya.

 

 

Kontributor: Divisi PAS DIY

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0