Batam, INFO_PAS - Ekspresi serius tampak menghiasi wajah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Batam. Tak peduli panas terik dan lalu lalang orang di tempat tersebut, mereka fokus pada sebuah benda berupa miniatur wanita cantik yang berada di tangan mereka masing-masing. Terlihat juga seorang petugas yang sesekali berdialog kecil layaknya guru yang sedang mengajari murid-muridnya.
Itulah gambaran ekspresi semangat para WBP wanita Rutan Batam yang antusias mengikuti kegiatan “Batik Girl†hasil kerjasama dengan pihak ketiga.“Kegiatan ini sudah berjalan sekitar tiga tahun. Selain mendapat ilmu, para WBP juga mendapat upah atas pekerjaan mereka,†ucap Kepala Rutan Batam, David Gultom.
Menurut David, salah satu problematika yang kerap dihadapi oleh lapas/rutan adalah saat akan memasarkan hasil karya WBP. Melalui kerjasama ini, ia berharap Rutan Batam tidak perlu lagi dipusingkan untuk menjual produk “Batik Girl†yang telah ready for sale karena itu menjadi tanggung jawab dari pihak ketiga.
“Tekad dan komitmen kami adalah mendukung program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan tentang Lapas Industri. Walau pada dasarnya kami adalah rutan yang notabene diperuntukkan merawat para tahanan, namun banyak narapidana yang masa pidananya singkat masih berada di Rutan Batam. Hal ini menjadi kewajiban serta tugas Rutan Batam untuk memberikan keterampilan bagi mereka para mereka,†tegas David.
Rutan Batam bahkan tengah menjajaki untuk memasarkan hasil keterampilan WBP-nya melalui situs penjualan on line yang saat ini tengah marak agar masyarakat dapat membeli hasil keterampilan WBP Rutan Batam dengan cara yang lebih mudah, efektif, dan efesien, “Sebagai ajang promosi, untuk beberapa produk keterampilan WBP Rutan Batam yang bertanda khusus akan kami gratiskan biaya pengirimannya. Mudah-mudahan dapat menambah minat masyarakat terhadap produk-produk hasil keterampilan WBP,†harap David.
Kontributor: Rutan Batam