Beginilah Cara Lapas & Rutan Sambut Ramadhan

Sungguminasa, INFO_PAS – Tausyiah yang disampaikan Ustadzah Masniati menjadi rangkaian penyambutan Bulan Ramadhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Sungguminasa, Sabtu (4/6). Selain itu, dilakukan pula dzikir bersama di aula Lapas Wanita Sungguminasa. "Barang siapa yang menyambut Bulan Ramadhan dengan senang dan gembira, maka dijauhkanlah api neraka baginya,” ucap Ustadzah Masniati. Acara yang dihadiri seluruh jajaran pejabat struktural dan petugas bersama keluarga ini juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Wanita Sungguminasa, Rafni, mengungkapkan harapannya kepada seluruh perangkat tugas lapas agar menjadikan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki dan instropeksi diri. "Jadikan momen ini sebagai ajang silaturahmi sesama petugas bersama keluarga, selain untuk mempersiapkan diri kita memasuki Ramadhan dengan hati bersih dan niat yang mantap," ujar Rafni. [c

Beginilah Cara Lapas & Rutan Sambut Ramadhan
Sungguminasa, INFO_PAS – Tausyiah yang disampaikan Ustadzah Masniati menjadi rangkaian penyambutan Bulan Ramadhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Sungguminasa, Sabtu (4/6). Selain itu, dilakukan pula dzikir bersama di aula Lapas Wanita Sungguminasa. "Barang siapa yang menyambut Bulan Ramadhan dengan senang dan gembira, maka dijauhkanlah api neraka baginya,” ucap Ustadzah Masniati. Acara yang dihadiri seluruh jajaran pejabat struktural dan petugas bersama keluarga ini juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Lapas Wanita Sungguminasa, Rafni, mengungkapkan harapannya kepada seluruh perangkat tugas lapas agar menjadikan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk memperbaiki dan instropeksi diri. "Jadikan momen ini sebagai ajang silaturahmi sesama petugas bersama keluarga, selain untuk mempersiapkan diri kita memasuki Ramadhan dengan hati bersih dan niat yang mantap," ujar Rafni. [caption id="attachment_37087" align="alignleft" width="300"]tadarus di Rutan Marabahan tadarus di Rutan Marabahan[/caption] Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Maranahan, datangnya Bulan Ramadhan ditandai dengan Tadarus Al-Qur’an di Masjid Al-Mujahiddin Rutan Marabahan. Walaupun dengan keterbatasan yang ada, baik petugas maupun Warga Binaan Pemasyarakatan antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Insya Allah selama Bulan Ramadhan ini kita akan khatamkan Al-Qur’an paling tidak dua kali,” ujar Rahmadi, salah satu petugas Rutan Marabahan yang memimpin Tadarus. Rencananya, Tadarus akan dilakukan usai Shalat Isya dan Tarawih berjamaah. “Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan penuh berkah. Setiap Muslim pasti sering mendengar bahwa Bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Salah satu caranya dengan banyak membaca (tilawah) Al-Qur`anul Karim,” lanjut Rahmadi. [caption id="attachment_37091" align="alignleft" width="256"]tradisi meugang di Rutan Jantho tradisi meugang di Rutan Jantho[/caption] Tradisi berbeda dilakukan di Rutan Jantho. Mengikuti tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Aceh, yakni membeli daging jelang Ramadhan (meugang), Kepala Rutan (Karutan) Jantho, Said Masdar, menyembelih satu ekor sapi untuk mengantisipasi melonjaknya harga daging, khususnya jelang Ramadhan. Di Aceh, saat hari meugang atau dua hari sebelum puasa, masyarakat berbondong-bondong datang ke pasar untuk membeli daging. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman dulu sehingga tak heran jika pagi hari banyak ditemukan pasar kaget lapak penjual daging sapi. Mereka menjajakan daging tersebut selama dua hari, seperti terlihat di beberapa ruas jalan di Kota Jantho. “Meugang kali ini kami hanya menyembelih satu ekor sapi karena jelang Idul Fitri nanti juga akan disembelih lagi,” ujar Said. Diakui Karutan, harga daging di Aceh melonjak hingga Rp. 160 ribu/kg jelang Ramadhan. “Untuk menyiasati harga daging yang begitu mahal, kami ingin membantu petugas dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan,” lanjutnya. Dalam kesempatan itu, Karutan menyerahkan secara simbolis daging meugang kepada petugas rutan. Selain itu juga ada pembagian sirup. "Mudah-mudahan daging meugang ini dapat bermanfaat dan menjadi berkah bagi saya, petugas di rutan ini, dan keluarganya," harap Said. Selain membagikan daging meugang dan sirup, tak lupa Karutan meminta maaf kepada semua petugasnya karena sebentar lagi akan memasuki Ramadhan. "Saya mohon maaf kepada semua petugas Rutan Jantho, baik yang disengaja maupun tidak,” imbuhnya sambil berjabat tangan. Tradisi meugang memang sudah lama dilakukan di Rutan Jantho. Menurut salah seorang petugas Rutan Jantho, Munawir, tradisi ini sangat membantu dirinya dan petugas lainnya. “Kalau hari meugang, pulang ke rumah tanpa membawa pulang daging terasa janggal karena sudah jadi tradisi turun temurun di Aceh," kata Munawir.      Kontributor: Lapas Wanita Sungguminasa, Rutan Marabahan, Rutan Jantho

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0