Buat Pakan Ikan Sendiri, Lapas Sampit Nikmati Hasil Positif

Sampit, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit melakukan budidaya ikan lele dan ikan patin yang semuanya membutuhkan biaya operasional seperti biaya pembelian pakan ikan. Untuk menekan pengeluaran berupa pembelian pakan ikan, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menangani budidaya ikan tergerak untuk membuat pakan ikan sendiri.
Ide ini muncul karena begitu besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian pakan ikan, sementara setelah dipelajari dan adanya kemampuan WBP dalam pembuatan pakan ikan ini, ternyata pakan ikan bisa dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang bisa dapatkan dengan mudah.
“Penggunaan pakan ikan sendiri ini sangat berpengaruh dalam mengurangi biaya pengeluaran dalam budidaya ikan, khususnya, pembelian pakan ikan," tutur Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Sampit, Setyo Sukismo, Selasa (18/5).
Selain mengurangi biaya pengeluaran dan setelah diberikan kepada ikan yang dibudidaya, tampak ikan-ikan tersebut juga sangat lahap mengkonsumsi pakan ikan produksi sendiri ini. “Kami akan terus produksi pakan ikan. Semoga pakan ikan produksi Lapas Sampit juga bisa diminati konsumen,” harap Setyo.
Kepala Lapas Sampit, Agung Supriyanto, yang melihat secara langsung proses pembuatan pakan ikan memberikan apresiasi atas kreativitas dan inovasi para petugas serta WBP yang sangat berguna dalam budidaya ikan dengan memanfaatkan sarana prasarana yang ada serta bahan yang sangat murah dan mudah didapatkan, namun dampaknya luar biasa dalam suksesnya hasil budidaya ikan di Lapas Sampit.
"Pembuatan pakan ikan berdampak positif karena menekan pengeluaran biaya operasional. Ini membuktikan kita juga harus cerdik dalam berusaha agar dengan pengeluaran seminim mungkin dapat menghasilkan semaksimal mungkin. Teruslah berkreasi dan berinovasi demi kebaikan karena kreasi dan inovasi ini tidak boleh terhenti meskipun dibatasi dengan jeruji besi asalkan bersifat positif serta demi kebaikan kita bersama,” ucapnya.
Selain itu, dampak positif yang terlihat adalah semakin diminatinya hasil budidaya ikan lele Lapas Sampit oleh masyarakat sekitar. Bila biasanya hasil budidaya ikan lele dibeli pihak ketiga atau petugas, kali ini masyarakat di Sampit juga ikut memborong ikan sebanyak 30 kg yang diambil sendiri ke Lapas.
M. Ikbal selaku pembeli ikan lele mengakui ia mengetahui budidaya ikan lele di Lapas Sampit melalui media sosial Lapas Sampit yang selanjutnya menghubungi petugas Lapas yang menangani budidaya lele. “Setelah melakukan survei langsung kondisi ikan lele hasil budidaya di Lapas, saya tertarik untuk membelinya dikarenakan kondisi ikannya segar, sesuai ukuran, dan sesuai harga yang diinginkan,” tuturnya.
Pembelian hasil budidaya ikan lele ini membuktikan Lapas Sampit tak hanya memanfaatkan lahan di dalam Lapas untuk hal produktif, namun juga sukses memberikan bekal keterampilan para WBP agar menjadi insan produktif. Selain itu, ini juga membuktikan adanya kepercayaan masyarakat akan hasil budidaya ikan di Lapas sehingga diharapkan bisa terus dipertahankan dengan mengasilkan ikan lele yang bagus, sehat, dan harga kompetitif di pasaran agar tidak mengecewakan konsumen dan terus membeli ikan lele hasil budidaya dari Lapas Sampit. (IR)
Kontributor: Lapas Sampit
What's Your Reaction?






