Cegah TBC, 140 Warga Binaan Lapas Namlea Jalani Skrining Rontgen Dada
Namlea, INFO_PAS - Sebanyak 140 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea jalani skrining kesehatan menggunakan metode Rontgen Dada atau Chest X-Ray (CXR) yang digelar PT Cito Putra Utama, Senin (17/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari program Active Case Finding (ACF) TBC hasil kerja sama antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan, sebagai upaya menekan penyebaran Tuberculosis (TBC) di lingkungan Lapas, Rutan, dan LPKA sekaligus mendukung target pemerintah bebas TBC pada tahun 2030.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, mengatakan seluruh Warga Binaan tanpa terkecuali ikut ambil bagian dalam program nasional ini. “Lapas Namlea menjadi salah satu UPT Pemasyarakatan di Maluku yang disasar program ini. Kami ikutkan seluruh Warga Binaan agar potensi penyebaran TBC dapat terdeteksi sejak dini,” ujarnya.
Marasabessy menambahkan, kondisi Lapas yang menampung banyak orang dalam ruang terbatas meningkatkan risiko penyakit menular. “Kami berkomitmen menjaga kesehatan Warga Binaan, khususnya terkait penyakit menular. Pemeriksaan ini kami fasilitasi agar berjalan lancar dan aman,” tambahnya.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan 18 orang terindikasi suspect positif TBC. Mereka akan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Koordinator Pelaksana PT Cito Putra Utama, Doni Eko Nurmawan, menjelaskan skrining dilakukan melalui tujuh tahapan, dimulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik oleh perawat, pengukuran tinggi dan berat badan, pengisian T-form, pemeriksaan getah bening, hingga rontgen dada yang hasilnya dibaca AI dan diverifikasi dokter radiologi.
Bagi Warga Binaan yang terindikasi positif, dilakukan pengambilan sampel sputum (dahak) untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Petugas memberikan edukasi cara mengeluarkan dahak dengan benar dan memastikan sampel berkualitas. Rekap SITB dan seluruh foto rontgen kemudian digunakan untuk pemetaan Warga Binaan yang terindikasi TBC, sehingga pengobatan dapat dilakukan secara simultan,” jelasnya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Lapas Namlea dalam menjaga kesehatan Warga Binaan sekaligus mendukung program pemerintah dalam pemberantasan TBC. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Namlea
What's Your Reaction?


