Ditjen PAS Selamatkan Generasi Muda Dari Bahaya Narkoba

Bogor, INFO_PAS - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) turut berperan dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba. Hal ini terbukti dari kepercayaan berbagai instansi yang mengundang Ditjen PAS untuk menjadi narasumber terkait upaya preventif penanganan penyalahgunaan narkoba. Untuk menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berinisiatif menyusun buku bertajuk "Selamatkan Generasi Muda Dari Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS." Sejumlah narasumber dari berbagai instansi di undang untuk memberikan masukan antara lain Badan Narkotika Nasional (BNN), Bareskrim Kepolisian, Ditjen Pemasyarakatan, Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) dan para praktisi peduli HIV-AIDS diantaranya Baby James Aditya. Buku tersebut diantaranya berisikan informasi mengenai bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa. Kepala Subdit Kom

Ditjen PAS Selamatkan Generasi Muda Dari Bahaya Narkoba
Bogor, INFO_PAS - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) turut berperan dalam menyelamatkan generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba. Hal ini terbukti dari kepercayaan berbagai instansi yang mengundang Ditjen PAS untuk menjadi narasumber terkait upaya preventif penanganan penyalahgunaan narkoba. Untuk menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berinisiatif menyusun buku bertajuk "Selamatkan Generasi Muda Dari Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS." Sejumlah narasumber dari berbagai instansi di undang untuk memberikan masukan antara lain Badan Narkotika Nasional (BNN), Bareskrim Kepolisian, Ditjen Pemasyarakatan, Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) dan para praktisi peduli HIV-AIDS diantaranya Baby James Aditya. Buku tersebut diantaranya berisikan informasi mengenai bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa. Kepala Subdit Komunikasi Ditjen PAS , Akbar Hadi Prabowo yang didapuk sebagai narasumber dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) tersebut menyampaikan bahwa saat ini hampir seluruh Lapas dan Rutan yang berjumlah 477 unit sudah mengalami over kapasitas. Sementara itu penghuninya di dominasi wargabinaan dengan kasus penyalahgunaan narkoba. "Kasus narkotika dalam 4 tahun terakhir yakni dari tahun 2011 sampai dengan 2014 rata rata naik sebanyak 12,37%, diprediksi sampai akhir 2015 akan mengalami peningkatan bila tidak ada upaya-upaya preventif, dan jumlah Narapidana yang terkena penyakit akibat narkoba yaitu TB dan HIV-AIDS sebanyak 12.664 orang" jelas Akbar di Bogor pada Rabu (17/06). Kasubdit yang selalu menggaungkan program Ditjenpas terhadap pembinaan narapidana ini juga mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk memperhatikan kondisi Lapas dan Rutan yang ada di Indonesia. "Coba bayangkan dari sekian banyak tahanan dan narapidana yang ada di Lapas dan Rutan yang jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan hanya dijaga oleh beberapa petugas, oleh karena itu marilah sama sama kita memperhatikan warga binaan yang ada di Lapas dan Rutan karena nantinya mereka juga akan kembali ke masyarakat," ajak Akbar kepada seluruh peserta yang hadir. Akbar juga menjelaskan tentang dasar kebijakan pengendalian HIV-AIDS di Lapas dan Rutan yang  tertuang dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI  Nomor : M.HH.01.PH.02.05 tahun 2010 tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV-AIDS dan Penyalahgunaan Narkotika di Lapas dan Rutan tahun 2010-2014 serta Draft Rencana Aksi Nasional Pengendalian TB-HIV Di Lembaga Pemasyarakatan. "Program kebijakan pengendalian HIV dan TB tersebut diantaranaya adalah mengkolaborasikan program pengendalian TB dan HIV, membentuk Pokja TB-HIV di Pusat dan Wilayah, serta membentuk tim pengendali infeksi di Lapas dan Rutan, kita juga akan melakukan penguatan dalam pelaksanaan program yang efektif dan bekesinambungan," pungkasnya. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Freddy H Tulung berharap buku ini akan sangat bermanfaat bagi pemuda Indonesia khususnya remaja yang sedang dalam masa mencari jati diri. "Buku ini benar benar didesain untuk anak anak dan remaja, oleh karena itu buku tersebut akan dibuat sedemikian menarik dan isi dari buku tersebut harus dapat memberikan informasi kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba," harap Freddy.   Penulis : Singgih Pratama    

What's Your Reaction?

like
0
dislike
1
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0