Ditjenpas-SfCG Latih UPT Pemasyarakatan Kelola Informasi Publik secara Transparan dan Berkualitas
Bogor, INFO_PAS – Guna memastikan pengelolaan informasi publik yang transparan dan berkualitas, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menggandeng Search for Common Ground (SfCG) menyusun panduan Manajemen Krisis Humas Pemasyarakatan. Untuk itu, pada Senin (31/7) hingga Selasa (1/8) di Bogor, Jawa Barat dilaksanakan finalisasi dan uji coba Manajemen Krisis Humas Pemasyarakatan dengan melibatkan 10 Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan beserta tim humasnya.
Para peserta menerima penguatan manajemen komunikasi krisis dari Country Director SfCG, Bahrul Wijaksana, dan Koordinator Humas, Rika Aprianti. “Bagi institusi pemerintah, komunikasi menjadi hal yang sangat penting, terutama di saat terjadinya krisis. Jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, isu akan berkembang menjadi bola liar dan menyesatkan masyarakat penerima informasi,” tutur Bahrul.
Senada, Rika menyebut komunikasi yang baik tak hanya untuk menjaga citra dan nama baik institusi, melainkan juga memastikan masyarakat memperoleh informasi yang benar agar tidak menimbulkan polemik yang mengganggu keutuhan negara. “Dukungan dari masyarakat adalah modal utama untuk menjalankan tugas pemerintahan,” tuturnya.
Pada kegiatan tersebut, tak hanya mendengarkan pemaparan materi, peserta juga mengikuti tutorial dan simulasi langsung penanganan isu krisis hingga penyiapan siaran pers. Masing-masing UPT diberikan contoh isu krisis yang harus mereka selesaikan mengacu pada panduan yang telah tersedia. Selanjutnya, Kepala UPT bersama tim humas mempresentasikan hasil kerjanya di hadapan peserta lainnya.
Para peserta antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, salah satunya, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandung, Prihartati. “Kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat. Banyak ilmu baru yang kami peroleh, khususnya terkait penyiapan narasi yang pas dan efektif yang disesuaikan dengan apa yang ingin dan butuh diketahui masyarakat,” ucapnya.
Ke depannya, seluruh peserta yang terlibat ini diharapkan menjadi pelatih Manajemen Krisis Komunikasi Humas Pemasyarakatan bagi UPT lain di wilayahnya masing-masing. (afn)