Gandeng Disnaketrans & Politani, Lapas Kupang Latih Warga Binaan Mandiri
Kupang, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang terus menunjukkan komitmennya dalam membina dan memberdayakan Warga Binaan. Kali ini, melalui kolaborasi bersama Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnaketrans) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani), Lapas Kupang membuka program pendidikan dan pelatihan keterampilan yang digelar selama delapan hari ke depan, Rabu (16/7).
Sebanyak 80 Warga Binaan mengikuti dua jenis pelatihan, yaitu mebel (pembuatan kabinet) untuk 40 peserta dan pelatihan pertanian (irigasi tetes dan alat kocor) untuk 40 peserta lainnya. Program ini dilaksanakan agar Warga Binaan memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat saat bebas nanti. Mereka dapat membuka usaha mandiri atau terlibat aktif mendukung ketahanan pangan nasional.
Acara pembukaan ditandai penyematan tanda peserta oleh Kepala Lapas Kupang, Antonius H. Jawa Gili, disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DIrektorat Jenderal PEmasyarakatan (Ditjenpas) NTT, Ketut Akbar Herry Achjar, Kepala Disnaketrans NTT, Sylvia R. Peku Djawang, Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias, serta para instruktur dan jajaran UPT Pemasyarakatan se-Kota Kupang.
Kakanwil Ditjenpas NTT, Ketut Akbar, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan nyata.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tapi bentuk kepedulian kita semua untuk mempersiapkan masa depan Warga Binaan. Motto kami: semangat ketahanan pangan, mengubah lahan batu karang jadi lahan pertanian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disnaketrans NTT Sylvia R. Peku Djawang menyampaikan apresiasinya atas konsistensi kerja sama dengan Lapas Kupang sejak 2022. “Kami siap terus mendukung agar program pembinaan semakin berdampak,” katanya.
Direktur Politani Kupang, Johanis A. Jermias, juga mengaku bangga bisa turut ambil bagian dalam upaya pembinaan. “Ini adalah tugas negara yang mulia. Terima kasih atas kepercayaan kepada kami,” ungkapnya.
Sebagai penyelenggara, Kepala Lapas Kupang Antonius H. Jawa Gili mengingatkan para peserta agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Pelatihan ini adalah bekal untuk masa depan. Semoga dapat membuka jalan kemandirian ketika nanti kembali ke masyarakat,” pesan Antonius.
Salah satu peserta pelatihan pun menyampaikan rasa syukurnya. “Saya senang bisa ikut. Semoga nanti bisa buka usaha sendiri,” ujarnya singkat.
Langkah konkret ini menjadi wujud pembinaan yang humanis, modern, dan produktif. Dengan keterampilan baru, Warga Binaan diharapkan mampu kembali ke masyarakat sebagai insan mandiri, profesional, dan bermanfaat. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Kupang
What's Your Reaction?






