Gema Tekforma Riau Perkuat Tata Kelola Data dan Komunikasi Publik Pemasyarakatan

Gema Tekforma Riau Perkuat Tata Kelola Data dan Komunikasi Publik Pemasyarakatan

Pekanbaru, INFO_PAS — Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) melalui Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan (Tekforma) terus perkuat tata kelola data tingkatkan kualitas komunikasi publik melalui penyelenggaraan Konsolidasi Tekforma (Gema Tekforma) di Pekanbaru, Riau, Kamis (20/11). Kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi antara pusat, wilayah, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk memastikan kebijakan Pemasyarakatan bergerak pada arah yang sama dan berlandaskan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Direktur Tekforma, M. Hilal, menyampaikan arus informasi yang cepat menuntut Pemasyarakatan untuk makin presisi dalam menyampaikan data dan informasi. “Informasi kita harus akurat, singkat, dan mudah dipahami publik,” ujarnya.

Hilal juga menekankan kedisiplinan seluruh UPT dalam pelaporan Satu Data Pemasyarakatan dan menjaga keamanan akses terhadap data strategis. “Integritas sistem tidak boleh dikompromikan. Data harus dijaga dan dikelola dengan benar,” tambahnya.

Hilal turut menyoroti kebutuhan memperkuat integrasi Sistem Penanganan Perkara Pidana Terpadu berbasis Teknologi Informas dan fungsi kehumasan. Ia mengingatkan citra Pemasyarakatan dibangun oleh kerja-kerja pembinaan yang berlangsung setiap hari. “Reputasi tidak hadir hanya ketika kita menjawab isu. Reputasi dibangun lewat konsistensi publikasi yang berbasis data,” tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Riau, Maizar, mendukung penuh agenda tersebut. Ia menilai Gema Tekforma menjadi instrumen penting dalam penerapan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Kita membutuhkan tata kelola data yang rapi dan prosedur pelayanan yang jelas. Itu landasan utama Pemasyarakatan modern,” katanya.

Maizar juga mengapresiasi pendampingan Tekforma terhadap wilayah Riau. “Pendampingan ini memperkuat kerja jajaran di daerah,” ucapnya.

Dukungan terhadap penguatan komunikasi publik juga datang dari Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Riau, Raja Isyam Azwar, yang hadir sebagai narasumber. Ia menilai untuk mempublikasikan kinerja, diperlukan kolaborasi dengan pihak lain, termasuk media massa. “Media adalah sumber informasi paling valid karena melalui proses verifikasi,” ujarnya.

Ia menekankan banyak program pembinaan positif yang sangat perlu dipublikasikan, misalnya program santri yang melahirkan Warga Binaan yang hafal Al-Qur'an atau mampu menjadi khatib. “Banyak cerita-cerita humanis dari dalam Lapas dan Rutan yang sebenarnya menarik bagi masyarakat. Ini juga membantu reintegrasi Warga Binaan,” katanya.

Gema Tekforma 2025 diikuti jajaran UPT Pemasyarakatan se-Riau, operator Sistem Database Pemasyarakatan, serta pengelola kehumasan dan kerja sama. Diharapkan ke depan Pemasyarakatan menghadirkan layanan yang makin transparan, akuntabel, dan dipercaya masyarakat. (afn)

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0