Sungguminasa, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Sungguminasa semakin memperketat pemeriksaan kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pengunjung, beserta barang bawaannya tanpa terkecuali. Seperti yang terlihat pada jam besukan Hari Kamis (2/3) dimana setiap barang pengunjung diharuskan melewati scanner barang (XR3D) sebelum masuk kedalam lapas untuk mengantisipasi masuknya barang terlarang.
“Selama ini pemeriksaan pengunjung sudah ketat. Tapi ternyata masih saja ada barang terlarang yang lolos. Karena itu pemeriksaan pengunjung harus ditingkatkan,†ucap Victor Teguh Prihartono selaku Kepala Lapas Narkotika Sungguminasa
Victor mengutarakan sebelumnya pemeriksaan pengunjung masih dilakukan secara manual. Namun, razia kepada para WBP di dalam blok tetap dilakukan secara mendadak (insidentil) agar mereka tidak menyimpan barang terlarang. “Kedepannya untuk membantu meningkatkan pengawasan terhadap para pengunjung serta barang bawaannya, kami akan optimalkan penggunaan scanner barang dan metal detector,†ujarnya.
Sementara itu, operator XR3D, Lukman Arifin, menegaskan, metal detector dan scanner barang tersebut digunakan saat jam besuk para pengunjung. “Dengan adanya alat tersebut, otomatis pengunjung yang berniat memasukkan barang terlarang ke dalam lapas akan terdeteksi seperti di bandara,†tegas Lukman
Sebelumnya, pada Rabu (1/3) pagi seluruh petugas Lapas Narkotika Sungguminasa melakukan razia di dalam blok-blok lapas. Dari razia itu, petugas berhasil menyita tujuh unit handphone beserta simcard, satu unit tablet, charger, wifi portable, headphone, palu, kabel, dan beberapa barang tajam lainnya seperti pisau modifikasi dari sendok dari dalam blok.
“Menindak lanjuti hasil penggeledahan insidentil ini, seluruh petugas agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya berbagai macam barang larangan tersebut,†tegas Victor
Berdasarkan Sistem Database Pemasyarakatan per tanggal 2 Maret 2017, penghuni Lapas Narkotika Sungguminasa berjumlah 778 rang, sedangkan kapasitas hunian hanya untuk 368 orang.
“Tidak mudah melakukan pengawasan terhadap 763 orang WBP dengan hanya 84 petugas lapas. Namun kehadiran alat XR3D dari Kementerian Hukum dan HAM diharapkan membantu meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan barang barang yang masuk ke lapas,†harap Victor.
Kontributor: Irsal