Hari AIDS Sedunia, WBP Rutan Rangkasbitung Jalani VCT Mobile

Hari AIDS Sedunia, WBP Rutan Rangkasbitung Jalani VCT Mobile

Rangkasbitung, INFO_PAS – Memperingati Hari AIDS Sedunia, sebanyak 50 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung mengikuti Voluntary Conseling Test (VCT) Rabu (4/12) di Ruang Aula Pembinaan Rutan Rangkasbitung. Kegiatan tersebut berkerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak dan Puskesmas Rangkasbitung untuk memberikan layanan kesehatan guna memastikan kesehatan seluruh WBP, mencegah terjadinya penyebaran HIV/AIDS di rutan, serta memberi pengetahuan tentang manfaat diselenggarakannya VCT.

Dokter Rutan Rangkasbitung, dr. Nurcholida, menjelaskan WBP terlebih dahulu diberikan sosialisasi mengenai HIV/AIDS dan VCT sebelum dilakukan tes VCT. “Kami berikan sosialisasi dulu, selanjutnya dilakukan pra konseling. WBP melakukan face to face diwawancarai history kehidupan dan kesehatannya. Lalu, dilakukan pengambilan sampel darah untuk tes HIV/AIDS. Hasilnya bisa diketahui langsung. Jika ada WBP yang positif, maka akan diadakan pasca konseling. Alhamdulillah, seluruhnya hasilnya negatif,” terang dr. Ida, sapaan akrabnya.

Ia juga mengapresiasi sinergi tenaga medis dari Dinkes Kabupten Lebak dan Puskesmas Rangkasbitung untuk melaksanakan kegiatan VCT serta memberikan layanan kesehatan gratis bagi WBP Rutan Rangkasbitung. Hal yang sama disampaikan dokter Puskesmas Rangkasbitung, dr. Maya, yang merasa senang telah memberikan layanan kesehatan VCT di rutan.

“Sinergi ini tentu sangat baik. Kami memiliki program yang sama, yaitu memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat dan WBP adalah masyarakat yang juga harus mendapat pelayanan. Terlebih lagi VCT Mobile ini tepat dilakukan karena pelbagai kasus yang dihadapi. Jadi, sangat berisiko tinggi terjangkit,” tuturnya.

 

Sebelum terjangkit, perlu dilakukan pencegahan dini dan pengawasan mengingat VCT Mobile memberikan banyak manfaat, seperti sebagai informasi kesehatan diri, mencegah penyebaran HIV/AIDS, dan menurunkan angka kesakitan HIV/AIDS melalui pelayanan konseling sehingga WBP dapat mudah mencegah dari penularan HIV/AIDS. “Semoga WBP di sini seluruhnya selalu menjaga kesehatannya,” harap dr. Maya.

 

Salah seorang WBP, sebut saja RHD, mengaku awalnya nervous, namun ia senang bisa mendapatkan penyuluhan HIV/AIDS sehingga lebih mengetahui dan menjadi mawas diri terhadap penyakit mematikan tersebut. “Semoga kami bisa terus menjaga kesehatan,” harapnya.

 

 

 

 

Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0