Tantangan Wilayah Terpencil, Lapas Wahai Upgrade Koneksi Internet dari Terestrial ke Satelit

Wahai, INFO_PAS - Berlokasi di wilayah terpencil dengan penuh keterbatasan menjadi tantangan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk meningkatkan layanan Pemasyarakatan melalui penguatan koneksi internet. Untuk itu, Lapas Wahai lakukan upgrade koneksi dari layanan terestrial atau layanan berbasis darat ke berbasis satelit yang bertempat di dalam lokasi Lapas, Senin (13/10).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, mengatakan langkah tersebut merupakan komitmen untuk terus mendukung transformasi digital, terutama dalam penggunaan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP), layanan kunjungan online, aplikasi kepegawaian, hingga pelaporan administrasi yang seluruhnya membutuhkan koneksi internet yang stabil dan cepat. “Gangguan jaringan internet belakangan ini cukup menghambat proses pelayanan, baik internal maupun kepada masyarakat. Pelaporan SDP sering terputus, layanan informasi terganggu, bahkan komunikasi administratif menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu, kami mengambil langkah strategis dengan menghadirkan salah satu layanan internet satelit, yakni Starlink,” terangnya.
Menurutnya, pemasangan Starlink menjadi solusi utama karena sistem ini menggunakan satelit orbit rendah yang mampu memberikan kecepatan dan stabilitas koneksi internet lebih baik, bahkan di wilayah terpencil seperti Wahai. “Ini bentuk komitmen kami dalam menjaga kualitas layanan dan mendukung program digitalisasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan,” tegas Tersih.
Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Azis, menambahkan Starlink akan menjadi back-up utama apabila jaringan internet terestrial mengalami gangguan. Selain itu, pemasangan ini juga selaras dengan program akselerasi digital dan peningkatan kualitas layanan publik di Lapas.
“Ini bukan hanya soal internet, tapi tentang keandalan sistem kerja dan tanggung jawab pelayanan. Kami ingin memastikan masyarakat, Warga Binaan, dan instansi terkait tetap mendapatkan layanan terbaik,” tutur Azis.
Langkah ini juga disambut positif oleh Operator SDP, Frans Tepal, yang merasakan langsung dampak gangguan jaringan beberapa waktu terakhir. “SDP adalah jantung data Pemasyarakatan. Ketika internet lambat atau terputus, kami kesulitan melakukan input data, update status Warga Binaan, hingga konsolidasi ke pusat. Dengan adanya Starlink, proses kerja kami menjadi lebih lancar, cepat, dan minim kendala,” jelasnya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasinya. "Langkah ini membuktikan meski berada di wilayah yang cukup jauh dari pusat kota, Lapas Wahai berupaya dalam tantangan dengan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Kami salut progres Lapas Wahai dan berharap transformasi digital tidak boleh berhenti guna mewujudkan layanan Pemasyarakatan yang Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Amanah,” harapnya.
Dengan hadirnya Starlink, Lapas Wahai berharap seluruh layanan digital berjalan optimal, termasuk sistem keamanan, administrasi, pembinaan Warga Binaan, hingga koordinasi dengan instansi eksternal. (IR)
Kontributor: Lapas Wahai
What's Your Reaction?






