Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah APCCA Ke-44 Tahun 2026
Seoul, INFO_PAS – Indonesia bersiap menjadi tuan rumah 44th Asian dan Pasific Conference of Correctional Administrators (APCCA) tahun 2026 mendatang. Kepastian ini diperoleh saat serah terima bendera APCCA dari tuan rumah APCCA Ke-43, Republik Korea Selatan, kepada pimpinan delegasi Indonesia, yakni Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan (Tekforma), Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), M. Hilal, Kamis (13/11) di The Shilla Seoul.
APCCA merupakan forum internasional strategis bagi Pemasyarakatan untuk melihat langsung bagaimana berbagai negara membangun Sistem Pemasyarakatan yang lebih adaptif, inovatif, dan berpihak pada pemulihan Narapidana. Pada APCCA Ke-43 yang berlangsung mulai Minggu (9/11) hingga Kamis (13/11), selain Direktur Tekforma, delegasi Indonesia diwakili oleh Sigit Budiyanto dari Ditjenpas, Dwi Fu’ad Jamali dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Hikmawan Eka Saputra dari Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, dan Yulius Jum Hertantono dari Lapas Kelas I Cipinang. Keikutsertaan Indonesia dalam forum ini membuka peluang pertukaran gagasan dan mendorong pengayaan metode pembinaan yang dapat diadaptasi ke dalam praktik Pemasyarakatan nasional.

Hilal menjelaskan suatu kehormatan yang sangat besar bagi Ditjenpas untuk menerima bendera dan mengumumkan Indonesia akan menjadi tuan rumah APCCA berikutnya pada tahun 2026. "Kami sangat gembira menyambut Anda semua di Jakarta. Kami berjanji akan melanjutkan tradisi kerja sama dan berbagi pengalaman kuat yang menjadi ciri khas APCCA serta membangun fondasi yang telah diletakkan rekan-rekan Korea dan tuan rumah sebelumnya," ucapnya.
Selain rangkaian diskusi dan kolaborasi, seluruh delegasi APCCA juga berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Hwangseong Vocational Training Correctional Institution dan Seoul Dongbu Detention Center. Dari kunjungan ini, para peserta diharapkan memperoleh inspirasi baru untuk memperkuat pembinaan Narapidana yang lebih modern, humanis, dan berorientasi pada pemulihan.
Salah satu delegasi Indonesia, Dwi Fu’ad Jamali, menjelaskan praktik di Korea Selatan memberi inspirasi untuk memperkuat pembinaan yang lebih terarah dan humanis. “Pelatihan vokasional yang terstruktur dan pendekatan rehabilitatif di sini memberi kami gambaran konkret bagaimana pembinaan bisa benar-benar mengubah hidup Narapidana,” ungkapnya.
Keikutsertaan Indonesia pada APCCA diharapkan memperkaya perspektif pembinaan Narapidana di Indonesia. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh diharapkan mendorong pembinaan Warga Binaan yang lebih modern, relevan, dan berorientasi pada pemulihan, sejalan dengan arah transformasi Pemasyarakatan. (IR)
What's Your Reaction?


