Intensifkan Program ‘Wali Menyapa’, Lapas Wahai Rangkul 'MESRA' Warga Binaan

Intensifkan Program ‘Wali Menyapa’, Lapas Wahai Rangkul 'MESRA' Warga Binaan

Wahai, INFO_PAS - Program 'Wali Menyapa' yang menjadi program dukungan pembinaan bagi Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai sejak ditetapkan awal tahun kembali diintensifkan melalui penetapan Wali Pemasyarakatan, Selasa (26/8). Sejak dibentuknya program tersebut, pembinaan kepribadian dan kemandirian di Lapas Wahai makin menunjukkan peningkatan karena Warga Binaan dirangkul menjalani masa pidana dengan humanis dan inklusif selaras dengan slogan Lapas Wahai, yaitu ‘MESRA’ atau Manusiawi, Efektif, Sinergi, Responsif, dan Amanah.

Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, mengatakan pembagian Wali Pemasyarakatan yang baru dikarenakan fluktuasi jumlah penghuni Lapas. "Kami membagikan tugas pendampingan kepada para petugas sebagai Wali Pemasyarakatan karena banyak Narapidana yang telah bebas dan banyak pula penghuni baru yang masuk. Tentunya Narapidana yang baru masuk tidak dapat dibiarkan begitu saja, tetapi sudah harus ditunjuk Walinya," ungkapnya.

Lapas Wahai saat ini dihuni 49 Warga Binaan yang seluruhnya telah dibagi dan didampingi oleh Wali Pemasyarakatan. "Setiap Wali bertanggung jawab melakukan pendampingan secara personal dan intensif kepada Narapidana yang telah ditetapkan sebagai anak Wali untuk jalannya proses pembinaan dan rehabilitasi, serta persiapan reintegrasi ke masyarakat," tambah Merpaty.

Salah satu Wali Pemasyarakatan, Frans Tepal, menjelaskan pendekatan yang ia lakukan selama menjalankan tugas. “Kami tidak hanya mencatat perilaku mereka, tetapi juga berusaha membangun kepercayaan. Lewat percakapan yang jujur, kami bisa mengetahui apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka khawatirkan, apa minat dan bakatnya, serta bagaimana kami bisa bantu arahkan mereka untuk siap kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Program 'Wali Menyapa' disambut antusias oleh para Warga Binaan. Salah seorang Warga Binaan, HT, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap program ini. “Kami merasa ada yang mendengar dan memperhatikan kami. Saya bersyukur, petugas tidak hanya datang  melihat dan membiarkan, tetapi juga memberi motivasi dan harapan. Kami selalu diingatkan bahwa masa depan masih terbuka lebar asalkan kami mau berubah,” ujarnya,

Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan pentingnya peran Wali Pemasyarakatan sebagai fasilitator, komunikator, dan motivator agar program pembinaan tepat sasaran. Fasilitator berarti peran petugas dalam membantu anak Wali masing-masing untuk mencapai tujuan program pembinaan, komunikator berarti petugas sebagai penyampai pesan positif dalam proses komunikasi dua arah itu, sedangkan motivator artinya mendorong dan memberi semangat, serta motivasi selama menjalani masa pembinaan.

"Dengan mengintensifkan program 'Wali Menyapa', program pembinaan bagi Warga Binaan tidak lagi bersifat massal, tetapi juga personal dan terarah. Hal ini diharapkan memberi dampak positif yang lebih besar dalam upaya pemulihan individu Warga Binaan yang lebih baik dan berguna saat reintegrasi sosial ke masyarakat," harap Tersih.

Ke depannya, Lapas Wahai akan terus meningkatkan efektivitas program pembinaan lewat 'Wali Menyapa' agar merangkul MESRA Warga Binaan dalam proses pembinaan dan rehabilitasi menuju reintegrasi sosial. (IR)

 

 


Kontributor: Lapas Wahai
 

What's Your Reaction?

like
4
dislike
0
love
5
funny
0
angry
0
sad
0
wow
4