Jalani Mapenaling, 10 Napi Baru Dapat Penyuluhan HIV/AIDS

Malang, INFO_PAS - Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) diisi oleh petugas kesehatan poliklinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang dengan kegiatan rutin penyuluhan kesehatan terhadap 10 narapidana/tahanan baru. Bertemakan HIV/AIDS, penyuluhan tersebut berlangsung Jumat (11/9) berkat kerjasama dengan Global Fund dengan tujuan “GETTING 3 ZERO,” yaitu Zero penderita baru HIV/AIDS, Zero kematian akibat HIV/AIDS, dan Zero diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS. Dokter Lapas Wanita Malang, Iin Indarti,  menuturkan perlunya pengetahuan dasar HIV/AIDS kepada penghuni baru untuk meningkatkan cakupan layanan tes HIV mengingat kemungkinan terjadinya perilaku beresiko saat mereka masih di luar lapas. “Penampilan luar tidak menjamin seseorang bebas HIV karena orang dengan HIV positif sering terlihat sehat dan merasa sehat. Jadi, tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kepastian tertular HIV atau tidak,” jelasnya. Koodinator tim HIV/AID

Jalani Mapenaling, 10 Napi Baru Dapat Penyuluhan HIV/AIDS
Malang, INFO_PAS - Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) diisi oleh petugas kesehatan poliklinik Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Malang dengan kegiatan rutin penyuluhan kesehatan terhadap 10 narapidana/tahanan baru. Bertemakan HIV/AIDS, penyuluhan tersebut berlangsung Jumat (11/9) berkat kerjasama dengan Global Fund dengan tujuan “GETTING 3 ZERO,” yaitu Zero penderita baru HIV/AIDS, Zero kematian akibat HIV/AIDS, dan Zero diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS. Dokter Lapas Wanita Malang, Iin Indarti,  menuturkan perlunya pengetahuan dasar HIV/AIDS kepada penghuni baru untuk meningkatkan cakupan layanan tes HIV mengingat kemungkinan terjadinya perilaku beresiko saat mereka masih di luar lapas. “Penampilan luar tidak menjamin seseorang bebas HIV karena orang dengan HIV positif sering terlihat sehat dan merasa sehat. Jadi, tes HIV adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan kepastian tertular HIV atau tidak,” jelasnya. Koodinator tim HIV/AIDS Lapas Wanita Malang, Lilik Sulistyowati, juga menyampaikan pentingnya informasi status HIV/AIDS lebih awal sehingga seseorang yang tidak terjangkit HIV dapat lebih berhati-hati dengan tidak melakukan perilaku beresiko seperti pembuatan tato dengan jarum yang tidak steril dan lain-lain. Para penderita reaktif HIV juga akan segera mendapat penanganan medis. Salah seorang perserta penyuluhan mengaku sebagai ibu rumah tangga tidak pernah terbersit untuk mengikuti tes HIV. “Setelah mendapatkan penyuluhan dan mengetahui betapa besar manfaat tes tersebut, maka saya bersedia ikut. Apalagi tes HIV bersifat rahasia dan tidak dipungut biaya,” akunya. (IR)       Kontributor: Lapas Wanita Malang  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0