Jelajah Nusakambangan, Peserta Rakornis PAS Observasi Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Jelajah Nusakambangan, Peserta Rakornis PAS Observasi Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Nusakambangan, INFO_PAS - Ada yang berbeda dari kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Pemasyarakatan (Rakornis PAS) tahun ini. Setelah dua hari penyelenggaraan di Jakarta, seluruh peserta beranjak ke Pulau Nusakambangan Jawa Tengah untuk melakukan observasi Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan, Rabu (29/1). Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan menjadi pilot project pasca disahkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan.

Peserta yang dibagi ke dalam beberapa kelompok secara bergantian mengunjungi lembaga pemasyarakatan (lapas) dengan empat level keamanan berbeda dari Super Maximum Security, Maximum Security, Medium Security, hingga Minimum Security. Peserta Rakornis PAS yang berasal dari seluruh Indonesia mengupas tuntas pelbagai sisi, terutama mekanisme pembinaan dan keamanan.

Lapas Terbuka Nusakambangan yang memiliki tingkat keamanan minimum security misalnya. Risman, Kepala Lapas Terbuka Nusakambangan, mengungkapkan pelbagai lini kegiatan produktif dilakukan, seperti produksi gula semut, penyulingan sereh wangi, buah-buahan, hingga tambak udang.

“Yang membedakan dengan narapidana lain tentu saja di sini jika usahanya jalan akan mendapatkan premi. Jika narapidana di dalam lapas dibatasi oleh tembok, narapidana di sini dibatasi oleh laut. Kami juga melakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan instruktur dan pelatihan,” ujar Risman.

Sementara itu, saat mengunjungi Lapas Permisan yang memiliki tingkat keamanan medium security, para peserta langsung disambut oleh band yang dimainkan oleh narapidana dan pameran motor hasil modifikasi narapidana dari pembinaan otomotif. Tak hanya itu, peserta juga mengunjungi langsung ruang produksi kain batik di mana banyak narapidana tengah mengerjakan pesanan.

“Kami memproduksi batik tulis dan cap dan juga menerima batik dengan desain sesuai pesanan dengan jaminan kualitas. Bahkan, salah satu motif batik yang kami buat, yaitu motif ‘Suket Teki’ sudah kami daftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya,” ujar petugas Lapas Permisan.

Suasana berbeda sangat dirasakan ketika mengunjungi Lapas Besi yang memiliki level Maximum Security dan Lapas Karanganyar yang memiliki level Super Maximum Security. Petugas terlihat mengenakan pakaian khusus dengan penjagaan yang berlapis. “Tidak semua orang punya akses,” ujar salah satu petugas Lapas Karanganyar.

Di Lapas Karanganyar para peserta mempelajari lebih jauh mengenai manajemen dan sistem keamanan, mekanisme pembinaan, hingga prosedur penerimaan narapidana.

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0