Kabag Program & Humas Kanwil Jateng Lakukan Pendampingan WBK/WBBM di Bapas Pati

Kabag Program & Humas Kanwil Jateng Lakukan Pendampingan WBK/WBBM di Bapas Pati

Pati, INFO_PAS - Kepala Bagian (Kabag) Program dan Hubungan Masyarakat (Humas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah, Budhiarso WIdhyarsono, melakukan kunjungan kerja ke Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pati, Rabu (12/2). Kunjungan ini untuk melakukan pendampingan Bapas Pati mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Kedatangan Budi dan rombongan disambut Kepala Bapas (Kabapas) Pati, Giyanto, seraya mengajak untuk melihat-lihat kondisi Bapas Pati. Giyanto pun memaparkan persiapan-persiapan yang sudah dilakukan Bapas Pati.

“Langkah-langkah yang telah kami tempuh sesuai dengan arahan, walaupun kami juga belajar Corporate University, serta membaca beberapa artikel-artikel. Kami diskusi dengan satuan kerja (satker) yang telah memperoleh predikat WBK. Bahkan, sejak tahun 2019 teman-teman sudah kami dorong terus untuk menyiapkan layanan-layanan. Walaupun dengan kondisi yang sangat terbatas secara fisik, kami coba memberikan layanan yang terbaik bagi klien maupun pengguna lainnya,” tegasnya.

Selain itu, mengungkapkan satu yang layanan kebanggaan Bapas Pati adalah pelayanan yang tidak kenal hari libur, mulai Hari Sabtu, Minggu, dan hari nasional. Hal ini mengacu pada Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2002 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, Pasal 21 ayat (2) bahwa koordinasi harus dilakukan dalam waktu paling lama 1x24 jam sejak dimulainya penyidikan.

Pihak bapas juga ingin memenuhi hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan yang memperoleh reintegrasi sehingga dapat segera berkumpul dengan keluarga dan berinteraksi dengan masyarakat. “Klien Pemasyarakatan yang sudah bekerja dapat melaksanakan salah satu kewajibannya lapor diri di hari libur,” tambahnya.

Kabag Program dan Humas Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Budi, menerangkan Zona Integritas di Bapas Pati sudah bagus dan mulai tertata. Apalagi yang sekarang berbeda dengan tahun kemarin. Bila tahun kemarin penilaian tidak menggunakan hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM (Balitbangkumham), tahun ini menggunakan survei langsung.

“Sekarang hasil survei IKM dan IPK sebagai penilaian awal, bahwa sekarang yang diusulkan WBK/WBBM adalah seluruh satker sehingga mau tidak mau kita harus berpacu mengejar waktu untuk mencapai target WBK/WBBM,” tegas Budi.

Ia menambahkan ada beberapa hal yang harus dilakukan Bapas Pati untuk melakukan persiapan menuju WBK/WBBM. Budi memuju Bapas Pati sudah cukup bagus dan paling aktif, sedangkan satker lain masih bertanya-tanya tentang Elektronik Reformasi Birokrasi (eRB). eRB adalah program baru, tahun lalu masih menggunakan LKE.

Terkait dengan kelompok kerja (pokja), Budi minta segera lakukan konsolidasi untuk melakukan action. Untuk hal-hal yang belum dipenuhi, segera dipenuhi karena tidak hanya dengan pengisian LKE. Sosialisasi atau publikasi juga sangat penting, misalnya layanan pada hari libur yang yang merupakan inovasi layanan klien.

“Hal tersebut harus disampaikan kepada masyarakat lewat publikasi, misalnya dengan banner atau bekerja sama dengan media lainnya, seperti radio, agar masyarakat tahu. Kalau hanya sekadar informasi kepada klien yang datang, mungkin kurang sasarannya,” jelas Budi.

Terkait kesiapan untuk menghadapi penilaian WBK/WBBM di tahun 2020, ia meminta walau nilai survey sudah bagus, tetap rutin dijalankan. Survei itu akan dilakukan evaluasi oleh Balitbangkumham sehingga nilainya akan terpantau terus. “Hanya bisa gunakan satu handphone untuk satu responden karena yang akan dipilih adalah yang terakhir. Mohon sampaikan kepada klien atau pengunjung, satu handphone hanya untuk satu suara saja,” tambah Budi.

Atas masukan-masukan tersebut, Kabapas Pati, Giyanto, mengingatkan jajarannya bahwa untuk mewujudkan WBK/WBBM memang membutuhkan perjuangan. Harus banyak pengorbanan, mulai dari waktu, tenaga, maupun pikiran.

“Apa yang kita lakukan ini semata-mata untuk kebaikan organisasi. Siapa lagi dan kapan lagi kita dapat mengangkat organisasi menjadi baik kalau tidak kita mulai dari sekarang. Bila kita memperoleh WBK/WBBM, secara otomatis semua jajaran Bapas Pati adalah orang-orang yang berkomitmen dan berintegritas tinggi. Itu akan terukur dengan sendirinya. Mari kita sama-sama saling kontrol dan saling mengingatkan,” pungkas Giyanto.

 

 

Kontributor: Bapas Pati

 

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0