Kabapas Amuntai Turun Langsung Awasi Klien dalam Pelatihan Pembuatan Anyaman Ilung

Amuntai, INFO_PAS - Wujud keseriusan dan kepedulian nyata terhadap masa depan Klien Pemasyarakatan terus ditunjukkan oleh Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Amuntai. Kali ini, Kepala Bapas Amuntai, Tri Haryanto, turun langsung ke lokasi kegiatan pembinaan dan pembimbingan kemandirian, menyaksikan dan mengawasi proses pembuatan anyaman ilung yang dilakukan Klien di Rumah Galeri ‘Kembang Ilung’ Desa Banyu Hirang Hulu Sungai Utara, Kamis (31/7).
Kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari program pembimbingan kemandirian untuk memberikan keterampilan praktis kepada Klien, khususnya dalam bidang kerajinan lokal yang memiliki nilai jual. Ilung, sejenis tumbuhan rawa khas Kalimantan, diolah menjadi bahan dasar anyaman yang nantinya dibuat menjadi berbagai barang jadi, seperti tikar, tas, hingga dompet etnik.
"Kami tidak hanya memberikan teori atau pelatihan singkat. Pendampingan dilakukan hingga Klien benar-benar terampil dan mampu menghasilkan produk siap jual. Ini tekad kami untuk memastikan Klien bisa mandiri setelah bebas," tegas Tri.
Salah satu Klien, BAH, bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini. "Awalnya saya tidak tahu cara menganyam, tapi dibimbing terus sampai bisa. Sekarang saya sudah bisa bikin tas dan tikar sendiri. Semoga setelah selesai masa bimbingan, saya ada modal usaha sehingga bisa jual hasil kerajinan ini di kampong atau menjajakannya di pasar-pasar lokal," ungkapnya semangat.
Instruktur kegiatan, Supianoor, menyampaikan Klien sangat antusias dan cepat belajar. "Semangat mereka tinggi. Ini jadi motivasi bagi kami untuk terus mendampingi. Beberapa dari mereka bahkan sudah mulai bereksperimen dengan motif sendiri," pujinya.
Selain diawasi secara langsung, Klien juga mendapat motivasi agar mereka tidak menyerah dalam belajar dan memanfaatkan kesempatan ini sebagai bekal masa depan. Ia menekankan keterampilan adalah salah satu jalan terbaik untuk menghindari pengulangan tindak pidana.
Pembimbing Kemasyarakatan turut berperan aktif dalam kegiatan ini dengan mendampingi Klien sejak proses awal mulai dari pengenalan bahan baku, teknik anyaman, hingga penyusunan produk menjadi barang jadi bernilai ekonomis. Melalui program ini, Bapas Amuntai berharap Klien tidak hanya selesai menjalani masa pembimbingan, tetapi juga siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang produktif dan berdaya saing. (IR)
Kontributor: Bapas Amuntai
What's Your Reaction?






