Kalapas Batu Bahas SOP Pembinaan WBP dengan Kapusdatin dan Dokter RSCM

Nusakambangan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Batu kedatangan Kepala Pusat Pengelolaan Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, Aman Riyadi, dan Dokter Jiwa Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Kamis (6/10). Kedatangan mereka disambut oleh Kepala Lapas (Kalapas) Batu, I Putu Murdiana.

Dalam pertemuan tersebut, Putu menjelaskan sistem pembinaan dan Standar Operasional Prosedur yang diterapkan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Batu yang telah dikategorikan menjadi Lapas Super Maximum. Perlakuan terhadap WBP yang tergolong risiko tinggi tentu berbeda dengan WBP di Lapas Maximum maupun Medium.

Putu menjelaskan penempatan WBP dalam sistem one man one cell dan pantauan CCTV 24 jam lengkap dengan visual sensor gerak dan audio dua arah. Pengamanan ini diharapkan memberi efek jera dan menurunkan tingkat risiko WBP dengan instrumen penilaian tingkat risiko yang menjadi acuan petugas dalam membina WBP

“Penilaian perilaku WBP kami pantau bekerja sama dengan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Balai Pemasyarakatan. Dalam kunjungan Penelitian Kemasyarakatan PK, kami sampaikan kegiatan setiap hari WBP tersebut,” terang Putu.

Seraya berbincang, para dokter meninjau instrumen penilaian tingkat risiko. Pengalaman para dokter jiwa dari RSCM diceritakan kepada Kalapas dalam menghadapi pasien-pasien gangguan kejiwaan mulai dari yang depresi hingga percobaan bunuh diri. Keadaan seperti ini kerap dialami petugas Lapas Batu dalam menghadapi WBP yang mengalami kondisi stres tingkat sedang hingga berat.

“Diharapkan dengan adanya sharing knowledge ini menambah informasi dan meningkatkan pelayanan bagi WBP di Lapas Batu,” harap Putu. 

Dukungan pun disampaikan Aman Riyadi selaku Kapusdatin. "Derngan penjagaan super ketat, kami akan selalu memenuhi hak WBOP, terutama hak layanan kesehatan yang baik," tegasnya. (IR)

Kontributor: Lapas Batu