Kalapas Narkotika Jakarta Kontrol Langsung Blok Hunian WBP

Jakarta, INFO_PAS - Awal tahun 2022, Kepala Lembaga Pemasyakaratan (Kalapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta, Bayu Irsahara, lakukan kontrol keliling area Lapas sekaligus melakukan monitoring blok hunian, Senin (3/1). Kontrol dilakukan, baik berupa kesiap-siagaan petugas jaga maupun memantau kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Didampingi pejabat struktural dan Kepala Regu Pengamanan, Kalapas melaksanakan kontrol dimulai dari area gazebo, blok hunian WBP, hingga area Balai Latihan Kerja. Dalam kontrol tersebut, ia mengimbau petugas jaga untuk tetap semangat, selalu waspada, serta menjaga suasana yang aman dan kondusif.

“Kontrol dan monitoring ini untuk melihat kesiap-siagaan petugas jaga dan memantau kegiatan WBP yang sedang beraktivitas,” ungkap Bayu.

Kalapas juga menghimbau untuk selalu menjaga kebersihan area blok hunian dan area kerja karena dengan lingkungan yang bersih akan menjaga kesehatan petugas dan juga WBP. “Saya imbau untuk selalu menjaga kebersihan blok dan lingkungan kerja karena lingkungan yang bersih akan membuat kita nyaman dalam bekerja dan beraktivitas,” pesan Bayu.

Hal senada disampaikan Soeistanto Pudji Djatmiko selaku Kepala Seksi (Kasi) Kegiatan Kerja. “Semoga dengan adanya pengontrolan langsung ini menjadi perhatian agar semua jajaran lebih termotivasi dan pastinya WBP mendukung semua arahan dan imbauan yang disampaikan langsung Kalapas,” harapnya. 

Pada hari yang sama, Kasi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib, Heri Purnomo, beserta jajarannya memeriksa sarana keamanan demi meningkatkan kualitas pengamanan WBP. Hasilnya, semua alat sarana masih baik dan rapi untuk mempertajam pengamanan.

“Sudah menjadi tugas kami melakukan pemeriksaan dan perawatan demi mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi,” ujarnya.

 Selain perawatan sarana keamanan, pihak Lapas juga melakukan fungsi intelijen dan peningkatan kualitas pelayanan kepada semua WBP. “Fungsi konseling untuk WBP kami lakukan sebagai bentuk soft approach dalam mendengar keluhan atau masukan yang membangun dari WBP sehingga situasi dan kondisi Lapas menjadi kondusif,” tambah Heri.

Hal ini pun mendapat apresiasi dari Kalapas. “Selalu waspada dalam bertugas, lakukan pendekatan dengan hati apabila menghadapi WBP yang bermasalah, dan lakukan pembinaan sehingga gangguan keamanan dapat diminimalisir dengan baik,” pesan Bayu. (IR)

Kontributor: Lapas Narkotika Jakarta