Kegiatan Pascarehab di Bapas Yogya Kedepankan Kekeluargaan

Yogyakarta, INFO_PAS – Sebanyak 20 klien narkoba Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta menghadiri kegiatan pascarehabilitasi, Selasa (21/11). Ini merupakan inisiasi antara Bapas Yogyakarta dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan dalam tujuh sesi ini mengedepankan pendekatan kelompok dan kedekatan keluarga. Hadir pula Kepala Seksi Pascarehabilitasi BNNP Daerah Istimewa Yogyakarta, drg. Puput Yogi S. Kepada ke-20 peserta kegiatan, Kepala Bapas Yogyakarta, M. Ali Syah Banna, menyebut mereka adalah para pejuang Tuhan karena setiap klien yang datang untuk mengikuti kegiatan ini memiliki niat yang baik untuk hidup lebih baik dan berubah dari jalannya yang dulu salah. Dengan salam disampaikan ini, seluruh peserta kegiatan merasa dirinya berharga dan lebih ‘dimanusiakan.’ Ali juga menyampaikan mengenai filosofi “sedulur papat Limo Pancer” yang sangat kental dengan budaya Jawa. Fil

Kegiatan Pascarehab di Bapas Yogya Kedepankan Kekeluargaan
Yogyakarta, INFO_PAS – Sebanyak 20 klien narkoba Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta menghadiri kegiatan pascarehabilitasi, Selasa (21/11). Ini merupakan inisiasi antara Bapas Yogyakarta dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan dalam tujuh sesi ini mengedepankan pendekatan kelompok dan kedekatan keluarga. Hadir pula Kepala Seksi Pascarehabilitasi BNNP Daerah Istimewa Yogyakarta, drg. Puput Yogi S. Kepada ke-20 peserta kegiatan, Kepala Bapas Yogyakarta, M. Ali Syah Banna, menyebut mereka adalah para pejuang Tuhan karena setiap klien yang datang untuk mengikuti kegiatan ini memiliki niat yang baik untuk hidup lebih baik dan berubah dari jalannya yang dulu salah. Dengan salam disampaikan ini, seluruh peserta kegiatan merasa dirinya berharga dan lebih ‘dimanusiakan.’ Ali juga menyampaikan mengenai filosofi “sedulur papat Limo Pancer” yang sangat kental dengan budaya Jawa. Filosofi ini memberikan arti empat unsur dalam kehidupan yang menuju pada satu tujuan mulia (pancer), yaitu Tuhan Yang Maha Esa. “Ada empat unsur dalam kehidupan, yakni raga, memberikan artian bahwa manusia ini memiliki raga yang harus selalu dijaga dalam bersikap agar raga kita selalu sehat sehingga mendukung Jiwa yang sehat pula; pikiran, memiliki arti supaya kita memiliki pikiran yang jernih seperti air yang bening; rasa, untuk menjadi manusia yang baik harus memiliki rasa untuk selalu hidup dalam kebenaran dan mampu hidup berdampingan dengan sesamanya; dan qolbu atau hati yang merupakan potensi yang dibawa oleh ruh,” urainya. Di akhir sesi, Ali mengajarkan peserta untuk merasakan adanya energi di sekitar dengan cara membayangkan energi berbentuk gumpalan awan dan memutar-mutar tangan mulai perlahan dan semakin cepat. Seluruh peserta merasakan ketertarikan terhadap acara ini dan mereka berharap menjadi manusia yang lebih baik dengan sarana kegiatan tersebut.     Kontributor: wwn

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0