Kemenkumham Riau Bawa Hasil Kerajinan Warga Binaan ke Kementerian Perindustrian

Pekanbaru - Pemasaran aneka produksi kerajinan yang dibuat warga binaan pada sejumlah lapas di Provinsi Riau, kini masih mengalami kendala dalam bidang pemasarannya. "Padahal produksi kerajinan warga binaan tersebut seperti alat musik gambus dari kayu nangka hutan, tenunan songket Siak, kerajinan sandal, selimut, bantal, miniatur kapal berbahan dari korek api, sepeda kertas koran, kapal berbahan koran terus diproduksi," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, Kanwil Provinsi Riau, Lulik Heri Sutrisno di Pekanbaru, Rabu. Menurut dia, pemasaran hanya bisa dibeli oleh pegawai di lingkup Kementerian Hukum dan HAM, Kanwil Provinsi Riau  yang dipajang saat upacara penyerahan remisi bagi napi. Kendati pemasaran belum menjangkau konsumen yang lebih banyak lagi, katanya, Kementerian Hukum dan HAM tetap membawa produk kerajinan tersebut untuk mengikuti pameran di Jakarta. "Kami akan membawa sejumlah produk kerajinan warga binaan tersebut untuk dip

Kemenkumham Riau Bawa Hasil Kerajinan Warga Binaan ke Kementerian Perindustrian
Pekanbaru - Pemasaran aneka produksi kerajinan yang dibuat warga binaan pada sejumlah lapas di Provinsi Riau, kini masih mengalami kendala dalam bidang pemasarannya. "Padahal produksi kerajinan warga binaan tersebut seperti alat musik gambus dari kayu nangka hutan, tenunan songket Siak, kerajinan sandal, selimut, bantal, miniatur kapal berbahan dari korek api, sepeda kertas koran, kapal berbahan koran terus diproduksi," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, Kanwil Provinsi Riau, Lulik Heri Sutrisno di Pekanbaru, Rabu. Menurut dia, pemasaran hanya bisa dibeli oleh pegawai di lingkup Kementerian Hukum dan HAM, Kanwil Provinsi Riau  yang dipajang saat upacara penyerahan remisi bagi napi. Kendati pemasaran belum menjangkau konsumen yang lebih banyak lagi, katanya, Kementerian Hukum dan HAM tetap membawa produk kerajinan tersebut untuk mengikuti pameran di Jakarta. "Kami akan membawa sejumlah produk kerajinan warga binaan tersebut untuk dipajang di gedung Kementerian Perindustrian di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, dalam rangkaian Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-52, pada 19-22 April 2016," katanya. Pada ajang itu, katanya lagi, diharapkan ada transaksi jual beli sedangkan harga poduksi kerajinan dijual mulai dari Rp500 ribu per unit hingga Rp1,2 juta untuk harga satu helai tenunan Siak. Pada ajang yang sama  tahun sebelumnya, pihaknya pernah membawa perajin Songket non mesin 20 orang. Dengan demikian dia berharap pameran menciptakan imej bahwa lapas bukan tempat penyiksaan melainkan tempat pembinaan spiritual dan kemandirian bagi napi. "Saat ini kita terus mematangkan persiapan, khususnya mengundang panitia berasal dari Lapas daerah, bersamaan dengan itu sekaligus menyiapkan acara dalam menyambut Mentri Hukum dan HAM RI dalam rangka meresmikan Lapas terbuka di Muara Fajar, Rumbai, Kota Pekanbaru, 15 April 2016," ungkapnya.(Novri Yanti) Sumber : Antarariau.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0