Nusakambangan, INFO_PAS – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK) Agus Rahardjo, mengatakan kekagumannya terhadap pelaksanaan proses pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan (lapas) di Nusakambangan. Hal ini disampaikannya saat menyambangi Pulau Nusakambangan pada tanggal 21-22 Maret 2019 terkait Revitalisasi Pemasyaratan.
“Ini luar biasa. Meskipun lapas di Nusakambangan terdengar menyeramkan, tetapi setelah saya mengunjungi, banyak hal serta kegiatan positif yang sangat bermanfaat bagi kami di KPK, baik dari segi sistem pengamanan maupun pembinaannya,†puji Agus.
Selama kunjungan, ia didampingi Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Direktur Pelayaan Tahanan dan Pengelolan Basan Baran, Kepala Divisi Pemasyarakatan Jawa Tengah, dan Kepala Lapas (Kalapas) se-Nusakambangan. Ketua KPK pun diarahkan ke sejumlah lapas dengan pelbagai klasifikasi.
Dijelaskan Dirjen PAS, Sri Puguh Budi Utami, program Revitalisasi Pemasyarakatan yang menjadikan Nusakambangan menjadi
pilot project menjadikan lapas-lapas di Nusakambangan ini terbagi dalam beberapa klasifikasi berdasarkan tingkat keamanannya, yakni Lapas
High Risk pada Lapas Kelas I Batu, Lapas
Maximum Security pada Lapas Kelas IIA Narkotika dan Lapas Kelas IIA Besi, Lapas
Medium Security pada Lapas Kelas IIA Kembang Kuning dan Lapas Kelas IIA Permisan, serta Lapas
Minimum Security pda Lapas Kelas IIB Terbuka.
[caption id="attachment_76562" align="aligncenter" width="300"]

kunjungan Ketua KPK ke NK[/caption]
“Dalam Revitalisasi Pemasyarakatan tidak hanya melihat pentahapan masa pidana seseorang, melainkan juga melihat perubahan pola perilaku seorang narapidana. Dalam hal ini, peran
risk assesment dan
criminogenic menjadi salah satu kunci dalam penempatan Warga Binaan Pemasyarkatan (WBP),†terang Utami.
Saat mengunjungi Lapas Batu
High Risk Narkotika, Ketua KPK dan rombongan meninjau langsung
control room serta ruang kunjungan WBP. “Saat ini Lapas Batu menerapkan
one man one cell sebagai metode penempatan kamar hunian WBP
high risk. Disamping itu, kami juga telah menerapkan
one CCTV for one room untuk memantau setiap pergerakan WBP
high risk yang berada di kamar hunian. Kami pantau satu persatu WBP,†ujar Kalapas Baru dan selaku koordinator lapas se-Nusakambangan, Erwedi Supriyatno.
Tidak hanya Lapas Batu, lapas-lapas lainnya yang mendapat kunjungan antara lain Lapas Besi, Lapas Permisan, Lapas Pasir Putih, serta Lapas Terbuka Nusakambangan. Bahkan, Ketua KPK mendapat cinderamata berupa lukisan seni yang bertemakan KPK serta bermotif artistik dari salah satu WBP Lapas Permisan.
Kunjungan Ketua KPK tersebut diharapkan menambah motivasi jajaran Pemasyarakatan, khususnya di Pulau Nusakambangan, untuk lebih meningkatkan kinerja serta berintegritas dalam memberikan pengabdian penuh demi mewujudkan Pemasyarakatan yang PASTI dan SMART.
Kontributor: Yoga Dwi Putra Permana