Komunitas Pramuka Jadi Strategi Mendisiplinkan Tahanan Rutan di Riau

Pekanbaru  - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham (Kanwil Kumham) Riau punya strategi untuk menciptakan suasana kondusif di dalam Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (LP). Mereka menerapkan pola kedisiplinan Pramuka dengan membentuk Komunitas Pramuka Pengayoman. Dengan adanya komunitas ini, maka pola pengasuhan antar napi dan tahanan dilakukan dengan kedisiplinan Pramuka. Satuan komunitas ini telah disahkan Kwartir Pramuka Riau. Sehingga telah sah menjadi keluarga besar pramuka. “Kami telah melaksanakan pelatihan dasar, dan lakukan pelatihan pramuka narapidana yang diterima di Rutan, Lapas dan cabang Rutan," ungkap Kepala Kanwil Kumham Riau, Dewa Putu Gede dalam sambutan kegiatan Apel Besar Satuan Komunitas Pramuka Pengayoman, Jumat (17/11) di Rutan Sialang Bungkuk Pekanbaru. Kegiatan Apel Akbar ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, serta Forkompinda Riau. Acara dimeriahkan oleh penampilan para anggota di lapas dan rutan daerah Riau. Upaya penerapan pola pendampingan Pramuka ini dilakukan sebagai jawaban atas berbagai persoalan yang terjadi di dalam Rutan dan Lapas, khususnya yang terjadi di Rutan Sialang Bungkuk belum lama ini, dengan kaburnya ratusan warga binaan. Lilik Sujandi, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kumham Riau, mengatakan bahwa Kelompok Dukungan sebaya dengan format Pramuka yang telah terbentuk, menjadi upaya nyata bahwa narapidana jugalah yang akan mengajak teman-temannya untuk aktif terlibat pada pembinaan, perawatan dan menegakkan kedisiplinan bersama, “Sehingga terciptalah kondisi yang kondusif. Dari mereka untuk mereka, demi kenyamanan bersama," kata Lilik. Sebelum kejadian di bulan Mei lalu, Lilik mengungkapkan bahwa pola pengasuhan dan didikan antar napi, bahkan dengan petugas terkesan negatif. “Mereka main mata untuk melakukan hal yang melanggar, sementara sekarang mereka menjadi kaki tangan untuk penegakan disiplin,” katanya.   Sumber: Gatra.com