Koordinasi LPKA Palu Cegah Pengeluaran Anak dari Sekolah Asalnya
Palu, INFO_PAS - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu cegah pengeluaran salah seorang Anak dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Pendidikan Formal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Palu. Kesuksesan tersebut terjadi usai terjalinnya koordinasi antara Kepala Subseksi Pendidikan dan Bimbingan Kemasyarakatan, Muh. Fauzi, dengan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Palu, Siti Ramla, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Yulian Satriono, Rabu (12/10).
Mewakili LPKA Palu, Fauzi yang saat itu didampingi stafnya menegaskan dalam membina Anak, pihaknya terus mengoptimalkan pemenuhan hak mereka. Ia berharap komitmen tersebut diikuti dengan partisipasi sekolah asal dari salah seorang Anak di LPKA Palu tersebut.
“Mungkin terjadi ketimpangan kebijakan dari kasus ini, tetapi kami sangat berharap komitmen kami untuk memenuhi hak setiap Anak, yakni menerima pendidikan yang layak, didukung oleh SMK Muhammadiyah 1 Palu. Kami yakin Anak ini pasti akan berubah menjadi kader pemimpin bangsa dengan melalui segala program pembinaan yang kami berikan,” jelas Fauzi.
Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak melakukan komunikasi secara hangat. Pihak SMK Muhammadiyah 1 juga membeberkan beberapa kendala terkait terhambatnya proses pendidikan Anak tersebut. Akhirnya, kedua pihak berhasil menemukan beberapa solusi untuk menangani segala kendala yang menyebabkan Anak nyaris dikeluarkan dari Dapodik atau dikeluarkan dari sekolah.
“Pada dasarnya kami tidak memiliki keinginan untuk mengeluarkan atau memindahkan Anak tersebut ke sekolah lain. Kami pun merasa senang dengan kehadiran LPKA Palu. Anak tersebut akan kami berikan kesempatan lagi. Ke depannya, sinergi untuk memberikan pelajaran dan pengajaran akan kita tingkatkan. Semoga hal ini memberi dampak baik bagi Anak,” harap Siti Ramla mewakili SMK Muhammadiyah 1 Palu.
Hal senada disampaikan Yulian Satriono selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Pihaknya akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan LPKA Palu dan menggandeng langsung orang tua Anak tersebut.
“Koordinasi ini harus terus kita lakukan, ditambah dengan orang tuanya. Anak ini harus merasakan kecintaan dan kepedulian lebih banyak lagi,” pungkas Yulian. (IR)
Kontributor: LPKA Palu