Kurangi Tingkat Stres Penghuni, Lapas Serang Ajari Membatik

SERANG – Dalam rangka melestarikan kearifan lokal, warga binaan Lapas Kelas II A Serang diberikan pelatihan membatik. Seperti apa kegiatan membatik yang dilakukan oleh warga binaan, berikut laporan Banten Raya saat mengunjungi Lapas Klas II A Serang. Terik sinar matahari saat itu, tidak memudarkan semangat sejumlah warga binaan Lapas Kelas II A Serang untuk mengikuti pelatihan membatik, yang diberikan oleh PT Batik Banten Mukarnas di dalam Lapas Serang. Satu kelompok yang terdiri dari lima warga binaan tersebut, nampak serius mencanting kain yang nantinya akan menjadi batik. Menurut Kalapas Serang Eti Herawati, kegiatan pelatihan membatik ini melibatkan 20 warga binaan yang terdiri dari empat kelompok.“Jenis batik yang diajarkan ada empat corak, di antaranya adalah batik jahe dan laser atau Lapas Serang,” kata Eti kepada Banten Raya, kemarin. Eti mengatakan, selain diajarkan empat corak batik, warga binaan yang pandai melukis juga diberikan kebebasan unt

Kurangi Tingkat Stres Penghuni, Lapas Serang Ajari Membatik
SERANG – Dalam rangka melestarikan kearifan lokal, warga binaan Lapas Kelas II A Serang diberikan pelatihan membatik. Seperti apa kegiatan membatik yang dilakukan oleh warga binaan, berikut laporan Banten Raya saat mengunjungi Lapas Klas II A Serang. Terik sinar matahari saat itu, tidak memudarkan semangat sejumlah warga binaan Lapas Kelas II A Serang untuk mengikuti pelatihan membatik, yang diberikan oleh PT Batik Banten Mukarnas di dalam Lapas Serang. Satu kelompok yang terdiri dari lima warga binaan tersebut, nampak serius mencanting kain yang nantinya akan menjadi batik. Menurut Kalapas Serang Eti Herawati, kegiatan pelatihan membatik ini melibatkan 20 warga binaan yang terdiri dari empat kelompok.“Jenis batik yang diajarkan ada empat corak, di antaranya adalah batik jahe dan laser atau Lapas Serang,” kata Eti kepada Banten Raya, kemarin. Eti mengatakan, selain diajarkan empat corak batik, warga binaan yang pandai melukis juga diberikan kebebasan untuk memberikan variasi dalam membatik. Sehingga, batik buatan warga binaan memiliki corak yang baru dan beragam.“Kami juga berupaya untuk membentuk karakter sendiri dalam membuat corak batik, sehingga kami memiliki variasi corak,” katanya. Kendati warga binaan hanya mendapatkan empat hari pelatihan, namun Eti mengaku optimistis program latihan membatik untuk warga binaan ini akan berhasil dan memiliki nilai ekonomis yang bisa dimanfaatkan oleh warga binaan. “Latihannya empat hari, yaitu teori dan praktik,” ungkapnya. Dia mengaku, kegiatan pelatihan membatik ini merupakan program kemandirian, sehingga diharapkan dengan adanya pelatihan membatik ini, warga binaan yang kembali ke tengah-tengah masyarakat memiliki pekerjaan yaitu membuat batik.“Tujuan dari pelatihan ini untuk mengurangi tingkat stres warga binaan semasa menjalani masa hukuman di dalam Lapas Serang. Disamping itu, kegiatan ini juga sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal yaitu batik Banten,” kata Eti menjelaskan. Untuk tahap awal, lanjut Eti, hasil batik warga binaan ini akan digunakan sebagai seragam batik petugas. Tidak hanya itu, keterbatasan anggaran dan jumlah alat dalam membatik juga menjadi salah satu kendala.“Target produksi untuk kebutuhan di dalam Lapas Serang dulu, yaitu seragam untuk pegawai dan corak yang berbeda untuk warga binaan. Bahkan, sudah ada pesanan dari luar Lapas Serang,” katanya. Eti menambahkan, harga batik ciptaan warga binaan Lapas Serang tidak mahal atau masih terjangkau. Namun, harga tergantung dari jenis batik, yaitu ada batik tulis dan batik cap. “Agar program ini tidak putus, kami juga akan menularkan ilmu membatik ini kepada warga binaan lainnya. Karena, warga binaan tidak selamanya berada di dalam Lapas Serang,” imbuhnya. (M SATIBI) Sumber : bantenraya.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0