Lapas & Bapas Penuhi Hak Beribadah WBP & Petugas

Lapas & Bapas Penuhi Hak Beribadah WBP & Petugas

Saumlaki, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saumlaki laksanakan Ibadah Buka Usbuh, Senin (7/2). Ibadah di awal pekan ini melibatkan semua Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Kristen serta diawasi langsung oleh bagian pembinaan dan petugas pengamanan.

Melkianus Jempormasse selaku Kepala Subseksi Pembinaan berharap kegiatan ini memiliki manfaat untuk meningkatkan iman dan taqwa setiap WBP. “Pembinaan spiritual bagi WBP akan berjalan secara teratur dan terjadwal seperti sebelumnya. Pendekatan agama secara intens perlu bagi WBP agar membentuk moral, etika, dan perilaku menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki akhlak mulia,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Nanda Mahendra Putera selaku staf pembinaan melakukan pengontrolan langsung pelaksanaan ibadah. “Kami tetap memperhatikan jadwal-jadwal pembinaan yang ada sesuai keyakinan WBP masing-masing,” tambahnya.

Sementara itu, Jandry Letlora selaku Kepala Regu Pengamanan IV mengarahkan para WBP Kristen dengan kesadarannya sendiri menuju gereja Lapas untuk melaksanakan ibadah dengan penuh semangat dan khidmat. “Kami dari jajaran pengamanan memberikan dukungan pengamanan sepenuhnya demi kelancaran ibadah tersebut,” tegasnya.

Di tempat yang berbeda, Kepala Lapas Saumlaki, David Lekatompessy, berterima kasih kepada jajarannya yang tetap memperhatikan hak-hak WBP, salah satunya hak beribadah. “Jangan ada tindakan-tindakan diskriminatif dalam pemenuhan hak mereka. Bina dan bimbing mereka dengan baik,” pesannya. 

Di tempat berbeda, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Ambon gelar Ibadah Persekutuan Kristen, Senin (7/2). Dengan mengutamakan protokol kesehatan, ibadah ini diikuti seluruh petugas beragama Kristen.

Pelaksana Tugas Kepala Bapas Ambon, Fifi Firda, mengatakan ibadah ini dulunya sudah ada, namun sejak pandemi Coronavirus disease (COVID-19) menjadi vakum. Maka, ia memotivasi jajarannya untuk menghidupkan kembali Ibadah Persekutuan Kristen karena dalam pelaksanaan tugas sangat dibutuhkan perlindungan Tuhan.

“Mari kita mulai lagi membangun persekutuan. Meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, jangan pernah kita melupakan Tuhan. Jangan kita terpisah satu dengan yang lainnya. Mari kita tetap pertahankan hubungan ini. Saya harap kegiatan ini terus dilaksanakan. Jangan sampai terputus,” tutur Fifi.

Ia juga menekankan kekuatan doa dan meminta jajarannya tekun dalam doa karena merupakan alat komunikasi yang baik dengan Tuhan. Doa juga bentuk terima kasih kepada Tuhan karena doa adalah nafas hidup orang percaya. Dengan doa, kita semua diberi kekuatan, kesehatan, berkat, dan perlindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Di masa pandemi COVID-19 ini, mari kita bersatu dalam doa. Saya yakin dengan doa, pandemi COVID 19 pasti akan segera hilang dengan sendirinya. Banyak-banyaklah berdoa, baik dalam pelaksanaan tugas atau dalam kegiatan apapun. Tuhan memberkati kita semua dalam tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tuhan selalu menjaga dan melindungi kita, bahkan dari COVID-19,” tambah Fifi.

Sementara itu, Pendeta Alin Takaria dalam refleksinya mengatakan Tuhan tahu apa yang kita mau, maka jangan mendahului Tuhan. “Bagaimana Tuhan mau memberkati kita kalau tidak dilandasi dengan doa. Tuhan lihat apa yang kita kerjakan. Tuhan tilik setiap pekerjaan kita. Siapapun kita, kalau kita bekerja dengan baik, Tuhan pasti akan memberkati jika kita tekun berdoa dan rajin bekerja,” tuturnya seraya mengajak seluruh jajaran Bapas Ambon untuk selalu membuka hati dan diri untuk Tuhan sehingga berkat Tuhan akan terus mengalir. 

Dari Lapas Kelas IIA Palangka Raya, WBP Kristiani melaksanakan Ibadah Doa Pagi di Gereja Oikumene Santo Paulus dengan diawasi langsung oleh petugas, Senin (7/2). Ibadah ini diikuti sembilan WBP sebagai bentuk rasa syukur mereka.

Oktario Handoyo Seno selaku pengelola pembinaan kepribadia, khususnya Agama Kristen, menyampaikan salah satu cara bersyukur adalah doa yang bisa dipanjatkan di pagi hari sebagai bentuk rasa syukur dan pengharapan "Dalam ajaran Kristen, kita diajarkan untuk senantiasa bersyukur atas berkat yang Tuhan berikan. Doa ini dipanjatkan untuk mensyukuri nafas kehidupan yang diberikan Tuhan. Jadi, secara rutin kami memberikan pendampingan kepada WBP yang melaksanakan doa pagi," jelasnya.

Salah satu WBP yang berinisial HT berterima kasih kepada Lapas Palangka Raya yang telah memfasilitasi doa pagi ini. Besar harapan mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik daripada sebelumnya.

“Hal ini dapat membantu memperkuat pikiran dan hati dengan iman dan ketenangan. Dengan berdoa pagi, kami memohon kepada Tuhan agar Ia membantu kami melakukan kebajikan dan menjadi manusia yang lebih baik daripada sebelumnya," ungkap HT. (IR)

 

Kontributor: Lapas Saumlaki, Bapas Ambon, Lapas Palangka Raya

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0