Lapas Cipinang Kolaborasi Wujudkan Ekonomi Sirkular bagi Warga Binaan

Jakarta, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali gelar Program Edukasi Pengelolaan Sampah Bernilai Ekonomi, Kamis (16/10) di Aula Gedung II. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan 13 Program Akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya terkait penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM. Fokusnya pada penerapan ekonomi sirkular berbasis lingkungan.
Kegiatan ini dilaksanakan berkolaborasi dengan Second Chance Foundation, PT Sirkular Saka Indonesia (Sirsak), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia,
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan bahwa pembinaan lingkungan dan ekonomi menjadi bagian penting dari strategi besar Pemasyarakatan yang produktif dan berkelanjutan.
“Kami ingin Warga Binaan tidak hanya dibina secara hukum, tetapi juga diberi bekal kesadaran ekologis dan keterampilan ekonomi. Sampah bukan sekadar limbah, tetapi sumber daya. Dari kesadaran sederhana ini, dapat lahir produk bernilai guna yang menumbuhkan tanggung jawab dan kemandirian,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Warga Binaan mendapat edukasi tentang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, mulai dari pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan kembali Multilayer Plastic (MLP), jenis limbah yang sering menjadi hambatan namun memiliki nilai ekonomi.. Sampah MLP dapat diolah menjadi produk kreatif seperti kerajinan tangan, helm daur ulang, tempat sampah, gantungan kunci, dan aksesori sederhana lainnya.
Materi disampaikan secara interaktif, disertai simulasi sederhana agar mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dalam lapas.
Founder Second Chance Foundation, Evy Amir Syamsudin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan pada Juli lalu sekaligus langkah awal kerja sama berkelanjutan untuk menciptakan lapas yang bersih, hijau, dan produktif.
“Kegiatan ini bernilai penting dari sisi pemberdayaan Warga Binaan. Mereka belajar keterampilan teknis sekaligus memahami nilai ekonomi dan pengelolaan limbah, sehingga siap mandiri ketika kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Salah satu peserta, WYD, mengaku mendapat wawasan baru dari kegiatan tersebut. “Saya baru tahu kalau sampah plastik bekas kopi bisa diolah jadi barang berguna. Kegiatan ini membuat saya ingin menjaga kebersihan dan belajar mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ungkapnya.
Kegiatan berlangsung lancar dan penuh antusiasme. Para Warga Binaan aktif bertanya dan mempraktikkan pemilahan serta pengolahan sampah organik dan anorganik secara langsung.
Dengan semangat Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel (PRIMA), Lapas Cipinang terus memperkuat komitmen menghadirkan pembinaan yang menyentuh aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi. Edukasi pengelolaan sampah ini menjadi langkah konkret menuju Pemasyarakatan berkelanjutan, di mana Warga Binaan menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar objek pembinaan. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Cipinang
What's Your Reaction?






