Lapas dan BPP Lhoknga Optimalkan Lahan Kosong dan Pembinaan Warga Binaan
Lhoknga, Aceh Besar – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Lhoknga lakukan koordinasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Lhoknga terkait pemanfaatan lahan kosong dan program pembinaan keterampilan pertanian bagi Warga Binaan, Senin (8/12). Pertemuan ini menjadi langkah strategis Lapas Lhoknga dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas Warga Binaan.
Kepala Lapas Lhoknga, Husni, mengatakan sinergi bersama BPP merupakan tindak lanjut dari Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya terkait akselerasi program ketahanan pangan yang saat ini terus digalakkan di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. “Pemanfaatan lahan kosong ini bukan hanya untuk meningkatkan ketersediaan pangan, namun juga sebagai bentuk pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat ketika kembali ke masyarakat nanti,” ujarnya.
Melalui koordinasi ini, Kepala BPP Lhoknga, Rahmat Ardiansyah, akan memberikan pendampingan teknis mulai dari perencanaan penanaman, penyediaan bibit, pola tanam, hingga teknik panen berkelanjutan. Selain itu, Warga Binaan akan mendapatkan pelatihan praktik secara langsung sehingga mampu menerapkan keterampilan pertanian modern dan organik.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Lapas Lhoknga untuk memberdayakan Warga Binaan melalui sektor pertanian. Ini sejalan dengan program pembinaan vokasional serta mendukung ketahanan pangan nasional,” tutur Rahmat.
Upaya ini sekaligus menindaklanjuti arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang menekankan akselerasi pemanfaatan lahan di lingkungan Pemasyarakatan sebagai program nyata mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan narapidana. Dengan demikian, pembinaan bukan hanya berdampak pada kesiapan mental, tetapi juga memberikan kompetensi praktis yang bermanfaat bagi Warga Binaan ke depan.
Ke depan, Lapas Lhoknga menargetkan adanya pengembangan sentra pertanian hasil Warga Binaan dan peluang kerja sama pemasaran hasil panen. Program ini juga diharapkan menjadi contoh pelaksanaan pembinaan produktif sekaligus mendukung kemandirian dan pembangunan sektor pertanian di daerah. (IR)
Kontributor: Lapas Lhoknga
What's Your Reaction?


