Lapas Kelas II B Banyuwangi Overload

Banyuwangi, Memo - Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, di Banyuwangi overload. Daya tampungnya adalah 260 – 300 penghuni saja. Tetapi saat ini, sudah ada 750 penghuni warga binaan (terpidana dan tahanan). Demikian ditegaskan, Kepala Lapas Kelas II B Banyuwangi, Marlik Subiyanto, kepada Memo, Sabtu (21/2) kemarin. “Bagaimana lagi, kita saat ini menampung 750 warga binaan,” tuturnya memulai perbincangan. Melihat kondisi overload kapasitas itu, pihak Lapas, harus bekerja ekstra keras guna menjaga keamanan sesama warga binaan agar tidak terjadi gesekan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menanamkan pemahaman bahwa warga binaan adalah manusia. Untuk itu perlakuan harus manusiakan manusia. “Hanya saja mereka harus bertanggungjawab akan apa yang diperbuatnya itu saja,” urainya. Pihaknya berupaya keras meminimalisir masalah dan gesekan antar warga binaan dengan pembinaan kemandirian, dan kerokhanian. Bukannya tanpa kendala. Kadang

Lapas Kelas II B Banyuwangi Overload
Banyuwangi, Memo - Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B, di Banyuwangi overload. Daya tampungnya adalah 260 – 300 penghuni saja. Tetapi saat ini, sudah ada 750 penghuni warga binaan (terpidana dan tahanan). Demikian ditegaskan, Kepala Lapas Kelas II B Banyuwangi, Marlik Subiyanto, kepada Memo, Sabtu (21/2) kemarin. “Bagaimana lagi, kita saat ini menampung 750 warga binaan,” tuturnya memulai perbincangan. Melihat kondisi overload kapasitas itu, pihak Lapas, harus bekerja ekstra keras guna menjaga keamanan sesama warga binaan agar tidak terjadi gesekan. Salah satu strategi yang dilakukan adalah menanamkan pemahaman bahwa warga binaan adalah manusia. Untuk itu perlakuan harus manusiakan manusia. “Hanya saja mereka harus bertanggungjawab akan apa yang diperbuatnya itu saja,” urainya. Pihaknya berupaya keras meminimalisir masalah dan gesekan antar warga binaan dengan pembinaan kemandirian, dan kerokhanian. Bukannya tanpa kendala. Kadangkala akibat over kapasitas penghuni masalah MCK, listrik dan pembuangan limbah membuat repot. “Sedapat mungkin kita koordinasikan keluar dan ke dalam. Alhamdulillah semuanya bisa teratasi,” ujarnya. Strategi lain untuk mengatasi masalah yang muncul adalah dengan menjalin kerja sama dengan Polres dalam pengawalan, pemindahan dan pengamanan warga binaan, dengan Dinsos, dan Kemenag untuk pembinaan rohani. Meski demikian, di Lapas masih ada warga binaan yang kabur. Terakhir Agus Budiono alias Agus Black kabur. Tetapi beruntung bisa dibekuk lagi dan ditempatkan di sel khusus.(kim) Sumber : memotimuronline  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0