Lapas Namlea Jajaki PKS dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buru
Namlea, INFO_PAS – Jajaran struktural Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea lakukan kunjungan kerja ke Dinas Pertanian Kabupaten Buru, Rabu (6/7). Dalam kunjungan tersebut, Pelaksana Harian Kepala Lapas Namlea, Tersih Victor Noya, didampingi Kepala Subseksi Keamanan dan Ketertiban, Supardy Djaya, disambut langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Pertanian, Temok Karyadi.
Tersih menjelaskan kunjungan ini dilaksanakan untuk menjalin silaturahmi sekaligus koordinasi dan kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buru dalam program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). "Mungkin sejumlah orang berpikir Lapas adalah tempat pelanggar hukum menjalani pidananya hingga bebas. Padahal, di dalam Lapas sebenarnya ada pembinaan kepribadian, seperti kegiatan kerohanian dan pembinaan kemandirian, misalnya kegiatan pertanian. Itu semuanya bertujuan memanusiakan manusia sehingga setelah bebas nanti sudah mengalami perubahan hidup dan tentunya memiliki keterampilan atas kegiatan-kegiatan yang telah diasah, seperti bertani,” urainya.
Tersih menambahkan Lapas Namlea memiliki lahan luas yang bisa dioptimalkan di bidang pertanian. "Beberapa waktu lalu kami telah melakukan panen jagung ketan. Oleh karena itu, maksud kunjungan kami ini adalah menjajaki kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buru untuk mengoptimalkan pelaksanaan pembinaan kemandirian bagi WBP," tambahnya.
Dikatakannya, panen jagung di Lapas Namlea telah mendapat atensi langsung dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pertanian terkait pengadaan sarana produksi. Demi menunjang program ketahanan pangan yang digaungkan oleh Ditjenpas dalam resolusinya bersama Kementerian Pertanian dalam sebuah nota kesepahaman yang telah disepakati, Lapas Namlea akan mewujudkan hal tersebut dengan membuat draf awal Perjanjian Kerja Sama (PKS).
"Tentunya saya berharap kunjungan ini menjadi langkah awal untuk kita menjajaki kerja sama karena keterbatasan sarana produksi, yakni bibit, pupuk dan obat-obatan, serta alat-alat pertanian. Kami juga butuh tenaga penyuluh pertanian untuk melatih WBP,” ucap Tersih.
Koordinasi tersebut disambut dengan baik oleh Kadis Pertanian Pertanian, Temok Karyadi. Ia mengungkapkan pihaknya bersedia membantu Lapas Namlea dalam mengoptimalkan pembinaan kemandirian WBP di bidang pertanian.
"Terima kasih atas kunjungan pihak Lapas Namlea. Sinergi ini kami apresiasi dan semoga secepatnya draf PKS dapat kami terima sehingga kerja sama yang akan dilakukan dapat terlaksana guna optimalisasi pembinaan kemandirian WBP di bidang pertanian," harap Temok. (IR)
Kontributor: Lapas Namlea