Jakarta, INFO_PAS - Balai Latihan Kerja (BLK) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta membuka pelatihan kemandirian bagi 40 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin (13/8). Bekerja sama dengan Yayasan Puspa Antariksa, pelatihan kemandirian tersebut berupa sablon, salon, kesenian las, refleksi, pertanian, dan perkayuan.
Saat membuka pelatihan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Bambang Sumardiono, mengatakan keberhasilan pembinaan WBP meliputi tiga pilar, yakni petugas, WBP dan masyarakat.
"Ikutilah pelatihan ini dengan serius dan disiplin," pesannya.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Jakarta, Asep Sutandar menyampaikan maksud dan tujuan penyelenggaran pelatihan ini agar tercipta sumber daya manusia, khususnya WBP yang bermanfaat, berilmu, berakhlak dan berguna untuk diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. "Semoga kelak mereka setelah bebas mampu bekerja dimasyarakat sebagai manusia yang terampil dan mandiri," harap Asep.
[caption id="attachment_64017" align="aligncenter" width="300"] sambutan Kakanwil DKI Jakarta[/caption]
Pada kesempatan yang sama, pimpinan Yayasan Puspa Antariksa, Puspa Jumaher, menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan skill bagi WBP sehingga setelah bebas nanti mempunyai keterampilan. Ia sangat berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan untuk memberikan pelatihan pada program pembinaan kemandirian antara lain sablon, salon, kesenian, refleksi, pertanian, pengelasan, dan perkayuan.
"Harapan kami setelah bebas nanti WBP akan dengan mudah mempunyai pekerjaan karena keterampilan yang telah didapat selama di lapas dan dapat diterima di tengah masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan pelatihan kemandirian ini wargabinaan bisa menyerap, memanfaatkan dan mengikuti pelatihan sebaik mungkin," harap Puspa.
Rencananya, kegiatan yang diikuti oleh 100 WBP Lapas Narkotika Jakarta ini akan berlangsung hingga tanggal 4 September 2018 mendatang. Selanjutnya. Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta menyematkan tanda peserta kepada perwakilan WBP yang terpilih mengikuti pelatihan kemandirian tersebut.
Kontributor: Nurmala Dewi