Lapas Narkotika Jakarta Bentuk Tim Pokja Menuju WBK Tahun 2019

Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta menggelar rapat persiapan tim kelompok kerja menuju Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah Bebas Korupsi (WBP), Jumat (7/12) di Gedung Utama Aula Lantai 3 Lapas Narkotika Jakarta. Rapat diikuti oleh semua pejabat struktural, petugas, dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dipilih langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Jakarta. Ini merupakan tindaklanjut Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor SEK.1.OT.03-732 tanggal 27 November 2018 tentang Internalisasi Pelaksanaan Reformasi  Birokrasi bahwa Kementerian Hukum dan HAM  menargetkan 70 Satuan Kerja(UPT yang memperoleh predikat WBP di tahun 2019. Salah satunya adalah Lapas Narkotika Jakarta. Lis Susanti selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lapas Narkotika Jakarta menyampaikan awal tahun 2019 Lapas Narkotika Jakarta memulai dengan semangat baru untuk mereformasi birokrasi disemua bidang pelayanan publik. “Kami telah membentuk

Lapas Narkotika Jakarta Bentuk Tim Pokja Menuju WBK Tahun 2019
Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta menggelar rapat persiapan tim kelompok kerja menuju Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah Bebas Korupsi (WBP), Jumat (7/12) di Gedung Utama Aula Lantai 3 Lapas Narkotika Jakarta. Rapat diikuti oleh semua pejabat struktural, petugas, dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dipilih langsung oleh Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Jakarta. Ini merupakan tindaklanjut Surat Kepala Biro Perencanaan Nomor SEK.1.OT.03-732 tanggal 27 November 2018 tentang Internalisasi Pelaksanaan Reformasi  Birokrasi bahwa Kementerian Hukum dan HAM  menargetkan 70 Satuan Kerja(UPT yang memperoleh predikat WBP di tahun 2019. Salah satunya adalah Lapas Narkotika Jakarta. Lis Susanti selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lapas Narkotika Jakarta menyampaikan awal tahun 2019 Lapas Narkotika Jakarta memulai dengan semangat baru untuk mereformasi birokrasi disemua bidang pelayanan publik. “Kami telah membentuk 53 anggota Tim Pembangunan Zona Integritas sebagai agen perubahan di Lapas Narkotika Jakarta dari unsur 14 pejabat struktural, 14  petugas dan 25 CPNS berdasarkan penilaian assessment, intelektualitas, dan performance,” terang Lis. Selanjutnya, ia juga memberikan paparan dan penjelasan tentang persiapan apa saja yang harus dilakukan untuk mewujudkan Lapas Narkotika Jakarta ini menuju WBP antara lain Zona Integritas,  yaitu predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Sementara itu, Soeistanto selaku Kepala Seksi Bina Anak Didik menyampaikan dukungannya untuk  mereformasi semua pelayanan public, terutama informasi, agar tidak ada lagi pungutan liar dan Warga Binaan Pemasyarakatan bisa mendapatkan layanan informasi dengan cepat dan akurat. [caption id="attachment_69823" align="aligncenter" width="300"] rapat pokja menuju WBP[/caption] “Jika memang bisa dipermudah, mengapa harus dipersulit. Aaatnya kita bergerak untuk perubahan yang lebih baik,” ajaknya. Dukungan penuh juga disampaikan Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Aris Triyanto. “Saya mendukung penuh dan mengimbau agar komitmen benar-benar dilaksanakan sehingga kita bisa meraih predikat WBP,” urainya. Tak jauh berbeda, Heri Purnomo sebagai Kepala Seksi Administrasi Keamanan mengatakan sangat mendukung dan menegaskan agar seluruhjajaran berusaha disiplin tepat waktu dalam bertugas, terutama dalam memberikan layanan publik. “Dalam melayani kunjungan, jangan lupa lakukan 5S, yakni senyum, sapa, salam, sopan, dan santun,” pesan Heri. Pada kesempatan yang sama, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan, Jumadi, berharap para tunas pengayoman yang merupakan agen perubahan bisa membuktikan diri dengan menambah pengetahuan, dan cepat menyesuaikan diri. “Beradaptasi tidak hanya satu titik yang harus dikuasai, tapi semua titik, yaitu semua pelayanan. Bukan hanya bagian pengamanan saja, tapi juga mampu memberikan layanan publik lainnya dengan baik,” tutur Jumadi. Pesan serupa diutarakan Kepala Urusan Kepegawaian/Keuangan, Muryani. “Tunas pengayoman yang juga merupakan agen perubahan harus bisa membuktikan dengan sungguh-sungguh, komitmen, berusahalah untuk bekerja dengan giat, cerdas, dan ikhlas,” harapnya.     Kontributor: Nurmala Dewi

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0