Lapas Narkotika Karang Intan Bekali Warga Binaan dengan Beragam Pembinaan Kemandirian dan Kepribadian

Lapas Narkotika Karang Intan Bekali Warga Binaan dengan Beragam Pembinaan Kemandirian dan Kepribadian

Karang Intan, INFO_PAS – Banyak kegiatan pembinaan yang diberikan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan bagi Warga Binaan. Bahkan, sejumlah kegiatan telah mampu menunjukkan hasil positif dan membanggakan.

Di bidang kemandirian salah satunya, tanaman selada keriting program kemandirian Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan yang ditanam dengan metode hidroponik di area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas laris diborong pembeli. “Kemarin kami panen selada keriting yang dibudidaya Warga Binaan di area SAE. Pembelinya dari Casual Farmer, distributor selada yang memang biasa mengantar ke minimarket dan outlet jualan kebab,” jelas Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo, Selasa (21/2).

Selada yang diborong pembeli sebanyak 12 kilo dengan harga Rp25 ribu/kilo. Hasil penjualan menjadi komponen pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak dan sebagian premi menjadi hak Warga Binaan dalam bentuk tabungan yang akan diberikan saat mereka bebas nanti.

Sebelumnya, Warga Binaan mampu dan sukses budidaya tanaman selada keriting dengan metode hidroponik berkat keahlian yang didapat dari pelatihan kemandirian bersertifikat yang dilangsungkan Lapas Narkotika Karang Intan bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu. “Ini panen yang kesekian kalinya. Sebelumnya, selada hasil panen Warga Binaan juga selalu habis dibeli distributor Casual Farmer. Kita patut berbangga karena program kemandirian yang dilangsungkan membuahkan hasil. Semoga keahlian yang didapat berguna saat Warga Binaan bebas nanti,” harap Wahyu.

Selain pertanian, kegiatan kemandirian di Lapas Narkotika Karang Intan yang cukup sukses adalah menjahit. Terbukti, dua Warga Binaan kini menjadi penjahit kepercayaan para penghuni Lapas lainnya.

“Dua Warga Binaan menjadi penjahit kepercayaan di Lapas Narkotika Karang Intan. Semua itu mereka lakukan agar tidak lagi kepikiran mengenai hukuman yang harus mereka jalani,” terang Wahyu.

Sejak tersandung kasus narkoba, kedua Warga Binaan yang masing-masing divonis enam dan empat tahun tersebut kini mengisi keseharian dengan menangani baju dari rekan-rekan sesama Warga Binaan. Selain mendapatkan keahlian dan pengalaman, mereka juga mendapatkan pemasukan yang bisa ditabung dan akan diterima saat sudah berakhir menjalani hukuman.

“Mereka mampu menjahit 2-3 baju setiap harinya. Jika kondisi ramai, bisa lima baju dengan upah Rp9 ribu/baju. Keahlian menjahitnya ini kami peroleh di Lapas saat dilakukan pelatihan kemandirian,” tutur Dhani, salah satu Warga Binaan yang mahir menjahit.

Selain pembinaan kemandirian, pembinaan kepribadian juga menjadi perhatian Lapas Narkotika Karang Intan. Warga Binaan kerap menyerbu mobil perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan yang hadir di Lapas.

“Mereka antusias membaca buku yang disediakan mobil perpustakaan keliling untuk mencari informasi dari bahan bacaan. Ini merupakan kesekian kalinya perpustakaan keliling hadir di Lapas Narkotika Karang Intan, menyajikan beragam jenis buku untuk dibaca,” tutur Kalapas.

Membaca buku sebagai sarana bagi Warga Binaan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan di tengah keterbatasan ruang gerak mereka mengakses informasi, dalam hal ini lewat mobil perpustakaan keliling. Literasi membaca bagi Warga Binaan pun terus ditingkatkan Lapas Narkotika Karang Intan demi meningkatkan kemampuan intelektual mereka dengan keberadaan perpustakaan yang nyaman dan koleksi buku-buku yang beragam

“Minat baca Warga Binaan cukup tinggi. Terlihat dari setiap kunjungan mobil perpustakaan keliling selalu ramai diserbu Warga Binaan. Kami senang melihat antusiasme mereka,” pungkas Wahyu. (IR)

 

Kontributor: LPN Karang Intan
 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0