Lapas Narkotika Karang Intan Laksanakan Skrining TBC melalui Rontgen Dada

Lapas Narkotika Karang Intan Laksanakan Skrining TBC melalui Rontgen Dada

Karang Intan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan kembali tunjukkan komitmennya dalam pemenuhan hak kesehatan Warga Binaan dengan melaksanakan kegiatan penemuan kasus Tuberculosis (TBC) melalui skrining rontgen dada (CXR/Chest X-Ray) mulai Senin (22/9). Selama lima hari hingga Jumat (26/9) kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Puskesmas Karang Intan 1, dan Tirta Medical Center (TMC) Banjarmasin. Ini juga merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jendeal Pemasyarakatan terkait persiapan penemuan kasus TBC dengan rontgen dada bagi Tahanan, Anak, Narapidana, dan Anak Binaan di 531 Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan seluruh Indonesia.

Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menegaskan kegiatan ini sangat penting dalam mendukung program nasional eliminasi TBC 2030 sekaligus menjaga kesehatan Warga Binaan. “Lingkungan Lapas memiliki risiko tinggi penularan penyakit menular seperti TBC. Oleh karena itu, skrining masif ini merupakan langkah nyata dalam pencegahan, penanganan dini, dan pemenuhan hak kesehatan bagi Warga Binaan,” ujarnya.

Pelaksanaan skrining berlangsung dengan alur yang terstruktur. Warga Binaan terlebih dahulu menjalani wawancara gejala, kemudian melakukan pendaftaran dan validasi data. Selanjutnya, peserta diarahkan untuk melakukan rontgen dada. Setelah hasil rontgen keluar, Warga Binaan berkonsultasi langsung dengan dokter dari TMC dengan membawa hasil analisis AI rontgen. Jika hasil analisis menunjukkan indikasi kecurigaan TBC, maka Warga Binaan akan menjalani pemeriksaan lanjutan berupa tes dahak dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM).

Kegiatan skrining menargetkan 1.148 Warga Binaan. Pada hari pertama, tercatat sebanyak 244 orang Warga Binaan telah menjalani pemeriksaan rontgen dada. Dari hasil tersebut, terdapat 19 sampel dahak yang akan diperiksa lebih lanjut di RSUD Ratu Zalecha Martapura menggunakan metode TCM.

Salah satu petugas medis dari TMC, dr. Fajar Pratama, menjelaskan pentingnya skrining ini dengan dukungan teknologi. “Dengan bantuan analisis AI pada hasil rontgen, kami bisa lebih cepat mendeteksi indikasi TBC. Jika ada kecurigaan, langsung kami tindak lanjuti dengan pemeriksaan TCM. Harapannya, penanganan bisa lebih cepat dan akurat,” terangnya.

Salah satu Warga Binaan berinisial AR merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. “Saya bersyukur bisa ikut rontgen gratis ini. Di luar sana mungkin tidak semua orang bisa dapat layanan seperti ini. Semoga hasilnya baik, kalaupun ada penyakit bisa cepat diobati,” harapnya.

Selanjutnya, skrining gejala dilaksanakan oleh petugas kesehatan Klinik Pratama Lapas Narkotika Karang Intan, sedangkan rontgen difasilitasi oleh tim vendor X-Ray dari TMC Banjarmasin. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib, aman, dan kondusif, serta dievaluasi untuk kelancaran pelaksanaan di hari berikutnya. (IR)

 

 

Kontributor: LPN Karang Intan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0