Lapas & Rutan Dukung Ketahanan Pangan melalui Budidaya Jagung

Lapas & Rutan Dukung Ketahanan Pangan melalui Budidaya Jagung

Masohi, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi memiliki areal yang berpotensi dijadikan ladang jagung. Untuk itu, pihak Rutan telah melakukan penanaman bibit jagung manis pada pada Februari 2022. Penanaman dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sebelumnya memiliki keahlian di bidang pertanian.

“Menggunakan sumber daya yang dimiliki, kami berupaya untuk memberikan kontribusi, baik untuk pasar maupun Penerimaan Negara Bukan Pajak,” terang Kepala Subseksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, kala mengikuti teleconference Koordinasi Pengembangan Komoditas Jagung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)/Rutan yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Rabu (18/5). 

Mendekati masa panen, Rutan Masohi telah melakukan berbagai upaya perawatan untuk menghasilkan jagung-jagung yang layak dikonsumsi dan diperjualbelikan, yaitu pemberian pupuk dan insektisida untuk mengatasi hama. “Kami melakukan penanganan untuk mengatasi kendala yang menyebabkan pertumbuhan jagung tidak maksimal. Semoga apa yang kami lakukan memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh pihak,” harap Sukardi selaku penanggung jawab perawatan ladang jagung Rutan Masohi.

Kegiatan yang sama diikuti secara virtual oleh jajaran Lapas Kelas III Wonreli, Rabu (18/5). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Lapas (Kalapas) Wonreli, Nasarudin Tidore, bersama Kepala Subseksi Pembinaan, Ariati W. Iwamony.

Nasarudin menjelaskan koordinasi tersebut diisi dialog interaktif berupa tanya jawab sebagai kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menyukseskan program ketahanan pangan budidaya jagung di Lapas/Rutan serta kendala-kendala yang ditemukan dalam prosesnya. “Dalam kegiatan ini dijelaskan pada tahun ini ada 13 wilayah yang masing-masing terdapat Lapas/Rutan yang bersedia bekerja sama untuk budidaya jagung,” terang Nasarudin.

Di tempat berbeda, kegiatan tersebut diikuti secara virtual oleh jajaran Lapas Kelas IIB Piru, Rabu (18/5). Sesuai hasil koodinasi, mekanisme pelaksanaan pengembangan komoditas jagung di Lapas nantinya dilakukan melalui koordinasi dan kolaborasi berkelanjutan dan berdampak luas dalam membantu program pemerintah dalam pengembangan komoditas jagung.

 

“Sebelum penanaman jagung dilaksanakan, akan dilakukan pelatihan penanaman jagung berdasarkan konsep pertanian regeneratif berbasis ekonomi sirkular,” tutur Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Kegiatan Kerja, Abdurrachman Bahta.

 

Sementara itu, Kasubsi Kegiatan Kerja, Welly Diasz, menegaskan Lapas Piru turut ambil bagian dalam program tersebut. “Kami akan berkoordinasi dengan dinas pertanian terkait tenaga penyuluh untuk pendampingan dan pelatihan kepada WBP serta menyiapkan lahan seraya menunggu bantuan bibit dan pupuk,” terangnya.

 

Di kesempatan yang sama, Kalapas Piru, Taufik Rachman, menyampaikan komoditas jagung termasuk prioritas nasional dalam hal tanaman pangan. Dengan lahan Lapas Piru yang cukup luas, diharapkan dapat dioptimalkan dan mencapai target yang diharapkan.

 

“Pada prinsipnya, dengan kegiatan ini WBP bisa diberdayakan, bisa bekerja dan memperoleh skill, serta menerima manfaat. Yang lebih penting, kegiatan ini membawa manfaat untuk negara,” pungkas Taufik.

Dukungan turut ditunjukkan Lapas Kelas III Namlea terhadap pengembangan komoditas jagung yang merupakan salah satu penghasil bahan pangan terbesar. Apalagi, Lapas Namlea yang merupakan salah satu Lapas pertanian terus memaksimalkan pengembangan salah satu tanaman pangan tersebut.

 

“Lewat pertemuan ini, kami akan terus mengembangkan budidaya tanaman jagung. Kebetulan saat ini fokus kami dalam pertanian adalah pembudidayaan tanaman. Jadi, ke depannya kami akan lakukan beberapa langkah untuk meningkatkan efektivitas pengembangan tanaman pangan ini,” tegas Kalapas Namela, Ilham, Rabu (18/5).

 

Pihak Lapas akan terus memaksimalkan skill WBP untuk turut berkontribusi dalam pengembangan budidaya tanaman jagung. “Melalui program pembinaan kemandirian yang dilaksanakan, WBP yang memiliki skill dalam bidang pertanian akan terus kami genjot untuk mengembangkan budidaya tanaman jagung melalui Sarana Asimilasi dan Edukasi. Mudah-mudahan pengembangan komoditas ini berjalan dengan baik,” harap Ilham.

Dari Lapas Kelas III Bandanaira, kegiatan tersebut diikuti oleh Hamdani selaku Kalapas serta Rustam Kasoor selaku Kasubsi Pembinaan dan jajarannya. Lapas Bandanaira sendiri akan melaksanakan penanaman jagung bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Balai Penyuluh Pertanian, kelompok tani, dan masyarakat sekitar

 

"Kami akan melaksanakan penanaman jagung dalam bulan ini. Mengingat lahan pertanian baru selesai dipanen dan sudah dibersihkan, maka akan kami upayakan untuk menanam jagung pada lahan tersebut. Kegiatan ini juga nantinya akan melibatkan lahan pertanian masyarakat," ungkap Rustam

 

Sebelumnya, Koordinasi Pengembangan Komoditas Jagung di Lapas/Rutan dibuka oleh Direktur Pangan dan Pertanian, Anang Noegroho. Adapun narasumbernya adalah Moh. Ismail Wahab. 

“Saya sangat berterima kasih kepada Lapas/Rutan yang berkontribusi dalam peningkatan komoditas pasar. Penanaman akan memberikan hasil jika dilakukan sesuai dengan metode yang benar,” ungkap Anang. (IR)

 

Kontributor: Rutan Masohi, Lapas Wonreli, Lapas Piru, Lapas Namlea
 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0