Lapas & Rutan Giatkan Pembinaan Kerohanian WBP

Lapas & Rutan Giatkan Pembinaan Kerohanian WBP

Namlea, INFO_PAS – Penuhi hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea terus laksanakan pembinaan kerohanian kepada WBP-nya. Bertempat di Gereja Getsemani dan Masjid Sultan Al-Akhyar, seluruh WBP, baik Muslim maupun Kristen, mengikuti pembinaan kerohanian yang turut diawasi langsung oleh petugas, Kamis (23/6). 

Berbagai kegiatan dilakukan kepada WBP mulai ibadah salat rutin dan tadarus bagi yang beragama Islam serta pendalaman Alkitab dan kebaktian bagi WBP Kristen. Kegiatan yang dilaksanakan setiap Kamis ini diagendakan setiap pagi kepada WBP. 

“Inilah cara kami untuk lebih mendekatkan WBP dengan sang pencipta. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan keyakinan dan kerohanian terus kami lakukan agar berjalan efektif kepada WBP,” ujar Mustofa selaku Kepala Subseksi Pembinaan. 

Ia juga menegaskan meskipun WBP menjalani masa pidana hilang kemerdekaan di Lapas dan kebebasannya sangat terbatas, Lapas Namlea tidak membatasi kebebasan WBP dalam beribadah. “Meskipun ruang gerak dan kebebasan WBP terbatas, namun kami tidak membatasi kebebasan mereka dalam beribadah, Justru kami terus dorong semangat WBP untuk taat menjalankan ibadah sesuai agama yang dianutnya,” tegasnya. 

Sementara itu, Tersih Victor Noya selaku Pelaksana Harian Kepala Lapas Namlea menyebutkan program pembinaan kerohanian ini digelar dengan harapan setelah selesai menjalani masa hukumannya, ilmu yang diperoleh bermanfaat dan diterapkan di lingkungan masyarakat. “Pembinaan kerohanian merupakan salah satu faktor penting bagi WBP untuk memperbaiki diri dan memperdalam ilmu agamanya. Oleh karena itu, program ini akan terus kami optimalkan dengan baik agar WBP memperoleh manfaat dari ilmu yang didapat,” harap Tersih. 

Hal senada terus dilakukan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi dengan memberikan pembinaan rohani bagi WBP. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Darussalam dan dipimpin langsung oleh staf subseksi pelayanan tahanan, Purnomo, Kamis (24/6).

Kali ini, Purnomo menyiapkan video sebagai salah satu sarana pembelajaran dengan menampilkan kajian dari ahli agama terkemuka. “Penyampaian pembelajaran dengan metode berbasis video mempermudah penyampaian informasi dalam waktu singkat dan sebagai hiburan bagi WBP yang jarang menonton televisi,” ucapnya.

Isi dari materi pembinaan kali lebih kepada disiplin dalam beribadah dengan menjalankan salat waktu di masjid sehingga tidak perlu lagi menunggu pengumuman untuk berkumpul di masjid untuk melaksanakan pembinaan kerohanian. "Menerapkan disiplin kepada diri sendiri membuat iman makin kuat. Dengan begitu akan lebih mudah untuk menata kehidupan menjadi lebih teratur. Yang kami upayakan untuk teman-teman adalah membenahi diri dan menjadikan perbuatan yang membuat teman-teman ada di sini pelajaran untuk tidak diulang kembali," pesan Purnomo kepada WBP.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an oleh WBP dipandu pengurus Dewan Kesejahteraan Mesjid (DKM) Rutan Masohi. Melalui pengurus DKM, Rutan Masohi berupaya agar seluruh WBP beragama Islam tidak ada lagi yang buta Al-Qur'an setelah selesai menjalani masa pidana.

Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, smengapresiasi pengurus DKM yang turut serta membantu WBP yang belum dapat membaca Al-Qur'an. "Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tidak apa-apa memulai membaca Iqra meski usia sudah tidak muda lagi. Ilmu agama, termasuk membaca Al-Qur'an, akan menjadi bekal saat menyelesaikan masa pidana dan kembali ke tengah-tengah masyarakat," ungkapnya. (IR)

 

Kontributor: Lapas Namlea, Rutan Masohi

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0