Lapas Tolitoli Berantas Buta Huruf, Petugas Registrasi Jadi Pengajar Warga Binaan
Tolitoli, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus tunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan menyeluruh bagi Warga Binaan. Kali ini, Lapas Tolitoli gelar kegiatan belajar mengajar dalam pemberantasan buta huruf dan pelatihan dasar berhitung yang berlangsung di perpustakaan Lapas, Rabu (5/11).
Program ini diikuti sejumlah Warga Binaan yang belum bisa membaca dan menulis. Petugas registrasi, Adriansyah, dibantu oleh salah satu Warga Binaan yang sudah mampu membaca memberikan pelajaran pengenalan huruf, penulisan kalimat sederhana, dan latihan berhitung.
Adriansyah menyampaikan rasa bangganya bisa berbagi ilmu kepada Warga Binaan. “Melihat mereka semangat belajar menulis nama sendiri dan membaca huruf adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Kegiatan sederhana ini punya makna besar untuk perubahan mereka,” tuturnya.
Kepala Subseksi Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan, Syafruddin Basirun, menjelaskan kegiatan ini merupakan inisiatif pembinaan internal untuk memberikan hak pendidikan dasar bagi seluruh Warga Binaan. “Kami berupaya agar tidak ada lagi Warga Binaan yang buta huruf. Literasi dasar ini sangat penting sebagai bekal mereka ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja, Feldianto menyampaikan dukungannya agar kegiatan tersebut berlanjut secara terstruktur. “Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi bagian rutin dari pembinaan Warga Binaan. Pembelajaran literasi dasar akan sangat membantu mereka beradaptasi di dunia kerja setelah bebas nanti,” tuturnya.
Salah satu Warga Binaan peserta kegiatan juga senang dengan adanya program ini. “Dulu saya sama sekali tidak bisa membaca. Sekarang saya sudah bisa menulis nama sendiri. Terima kasih kepada petugas yang sabar mengajar kami,” ucapnya.
Kepala Lapas Tolitoli, Muhammad Ishak, memberikan apresiasi terhadap para petugas yang terlibat dan mendorong agar kegiatan ini terus berlanjut. “Program pemberantasan buta huruf ini merupakan wujud nyata kepedulian Lapas terhadap peningkatan kapasitas Warga Binaan. Kami ingin memastikan mereka mendapat kesempatan belajar yang layak agar setelah bebas bisa lebih percaya diri dan mandiri,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata Lapas Tolitoli tidak hanya berfokus pada pembinaan kepribadian, tetapi juga berperan aktif dalam mencerdaskan Warga Binaan demi mewujudkan Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk masyarakat. (IR)
Kontributor: Lapas Tolitoli
What's Your Reaction?


