Perangi Narkoba, Kunjungan di Lapas Dilengkapi Anjing Pelacak

Jakarta, INFO_PAS – Komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk perang melawan peredaran narkoba dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan), tidak hanya semboyan belaka. Mulai hari Rabu (1/3) beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan DKI Jakarta sudah didukung pengamanan kunjungan dengan anjing pelacak K9. “Kami sudah gunakan anjing pelacak di Rutan Cipinang, Lapas Narkotika Jakarta dan Rutan Salemba,” ujar Akbar Hadiprabowo, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Menurut Akbar, upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen menjadikan lapas dan rutan zero Halinar (hape, pungli dan narkoba). “Selain penggunaan anjing pelacak, seluruh pegawai, tanpa terkecuali, juga dilarang membawa Hape ke dalam lapas,” ujar Pria kelahiran Blora ini. Penggunaan anjing pelacak K9 ini merupakan kerjasama dengan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. “Penggunaan K9 sudah s

Perangi Narkoba, Kunjungan di Lapas Dilengkapi Anjing Pelacak
Jakarta, INFO_PAS – Komitmen Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk perang melawan peredaran narkoba dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maupun Rumah Tahanan Negara (Rutan), tidak hanya semboyan belaka. Mulai hari Rabu (1/3) beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan DKI Jakarta sudah didukung pengamanan kunjungan dengan anjing pelacak K9. “Kami sudah gunakan anjing pelacak di Rutan Cipinang, Lapas Narkotika Jakarta dan Rutan Salemba,” ujar Akbar Hadiprabowo, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Menurut Akbar, upaya ini dilakukan sebagai bentuk komitmen menjadikan lapas dan rutan zero Halinar (hape, pungli dan narkoba). “Selain penggunaan anjing pelacak, seluruh pegawai, tanpa terkecuali, juga dilarang membawa Hape ke dalam lapas,” ujar Pria kelahiran Blora ini. Penggunaan anjing pelacak K9 ini merupakan kerjasama dengan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. “Penggunaan K9 sudah standar digunakan di pelbagai lapas dan rutan di dunia. Kami berharap kedepan Ditjen PAS perlu memiliki unit K9 sendiri dengan kemampuan yang berbeda, terutama di lapas dan rutan dengan klasifikasi high risk,” tambah Akbar. Sebelumnya Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan penggunaan anjing K9 adalah opsi paling efektif untuk pemberantasan peredaran narkoba di dalam lapas. ”Kami sedang mengadakan anjing pelacak K9, karena hanya itu yang paling efektif. Harga Rp50 juta per ekor,” kata Yasonna saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR (3/2). Selain anjing K9, Ditjen PAS juga melakukan pengawasan dan pencegahan peredaran narkoba dengan meningkatkan penggunaan teknologi, yakni dengan penambahan unit closed circuit television (CCTV) di setiap Lapas. “CCTV di beberapa lapas dan rutan bahkan bisa dipantau langsung oleh Menteri di Control Room Kementerian Hukum dan HAM,” pungkas Akbar. ***     Penulis: Tim Humas Ditjenpas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0