LPKA Medan Sambut Studi Lapangan Mahasiswa Psikologi Forensik USU
Medan, INFO_PAS - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan menerima kunjungan 22 mahasiswa Fakultas Psikologi Forensik Universitas Sumatera Utara (USU) didampingi dosen pembimbing, Rabu (3/5). Kunjungan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran melalui studi lapangan di LPKA Medan.
Rombongan disambut langsung oleh Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi, beserta pejabat struktural, yakni Leo Panjaitan selaku Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan, Erno selaku Kepala Subbagian Umum, dan Daulat Purba selaku Kasi Registrasi di Aula Serbaguna LPKA Medan. Pada kesempatan ini, Tri menjelaskan gambaran umum mengenai tugas dan fungsi serta perkembangan perubahan dari Sistem Pemasyarakatan terkait Anak Binaan dulu dan saat ini yang meliputi pelayanan, pembinaan, dan sistem pengamanan.
"Lembaga Pemasyarakatan Anak kini bermetamorfosa menjadi LPKA sehingga perubahan dan perkembangan ini juga mengubah perlakuan lembaga penegak hukum kepada Anak Berhadapan dengan Hukum. Mereka ini disebut Anak Binaan sehingga layanan yang kami berikan berfokus pada pembinaan, baik secara mental, sosial, spiritual, hingga pembinaan keterampilan kemandirian," jelas Tri.
Menurutnya, Fakultas Psikologi Forensik USU merupakan satu-satunya Universitas Psikologi Forensik yang berkunjung ke LPKA Medan. "Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi instansi maupun universitas manapun yang ingin melakukan studi lapangan ke LPKA Medan yang selanjutnya dapat ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama. Dengan senang hati kami pasti akan menerima siapapun yang berkunjung ke LPKA Medan," tambah Tri seraya berharap kunjungan mahasiswa ke LPKA Medan memberikan mamfaat dan pembelajaran yang baik seperti yang diharapkan.
Suri Mutia Siregar selaku ketua rombongan Fakultas Psikologi Forensik USU menjelaskan kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan penjelasan lebih lanjut, termasuk proses pembinaan yang dilakukan LPKA Medan melalui teknik wawancara dan pengisian lembar kuesioner yang telah dipersiapkan oleh mahasiswa. Hal ini berguna sebagai penentu dalam pemberian treatment, konseling, maupun rehabilitasi lainnya yang dibutuhkan Anak Binaan. Kunjungan ini juga bertujuan agar mahasiswa dapat berinteraksi langsung untuk menggali persoalan-persoalan yang dialami Anak Binaan di LPKA Medan.
"Adik-adik mahasiswa diharapkan memberikan motivasi dan masukan-masukan positif untuk mengatasi kebosanan, kejenuhan, dan menyalurkan keluh kesah Anak Binaan di sini," harap Suri.
Lebih lanjut, motivasi untuk Anak Binaan diperlukan agar saat bebas nanti mereka tahu apa yang harus mereka lakukan. “Anak Binaan merupakan dosen bagi mahasiswa yang melakukan observasi karena banyaknya kasus yang disampaikan dan dialami mereka kepada mahasiswa sehingga mampu membuka wawasan mahasiswa," ucap Suri.
Anak Binaan berinisial Ant sangat senang mendapatkan kunjungan dari mahasiswa USU. "Mereka sangat baik dan ramah. Saya merasa terhibur dan bisa curhat kepada kakak-kakak mahasiswa," ujarnya. (IR)
Kontributor: LPKA Medan